Somedays
I feel broken inside but I won't admit
Sometimes
I just want to hide 'cause it's you I miss
You
know it's so hard to say goodbye when it comes to this
If
I had just one more day
I
would tell you how much that I've missed you since you've been away
*Christina Aguilera – Hurt
Nyesek.
Tapi biasa aja. Entahlah... luka ini masih terlalu dingin, hingga belum terasa.
Tapi bukan luka juga, karna ini adalah keputusan bersama. Ya! Keputusan bersama
untuk berpisah. Dan aku pikir ini mimpi, walaupun bukan mimpi, aku berharap
kita akan bersatu kembali. Kalau begitu kenapa ini menjadi keputusanku juga?
Kalau pada akhirnya aku tak mau berpisah denganmu? Entahlah...
Tiga
Bulan ditambah satu hari. Itu hubungan kita. Begitu singkat? Ya! Terlampau
sangat singkat. Ketika waktu itu, tahun yang baru lahir itu, bulan pertama
ditahun itu, hari itu, jam waktu itu, menit waktu itu, dan detik waktu itu
seakan menunjukan gejalanya, langit berawan kelabu yang sepertinya akan meneteskan
hujan, angin yang menyelimuti tubuh ini yang menusuk tak menghangatkan,
matahari bersinar malas yang enggan menunjukan kecerahan sinarnya, semua itu
aku tak mempedulikannya. Ternyata Mereka turut berduka. Ternyata Mereka lebih
awal mengetahuinya. Tapi kenapa aku tak memahami bentuk sinyal dari mereka
tentang kita? Ah karna aku kira kita yang bertemu akan seperti biasanya, tapi
ternyata...
Belum
memahami apa arti kehilanganmu.
Tapi...
Waktu melaju di iringi rentetan perasaan dan membuktikan “bahwa aku telah
kehilanganmu”. Walau sekedar pesan singkat yang sederhana ini “sedang apa?”
atau “sudah makan?” rutinitas yang selalu kamu berikan, yang aku agap itu biasa
saja, tapi... itu menjadi sangat berarti bagiku, dan menjadi yang ku
tunggu-tunggu. Namun aku harus sadar tak mungkin itu hadir lagi dari sosok
dirimu. Aku telah kehilanganmu.
Betapa
tidak? Aku tak pernah berpikir akan seperti ini. Perpisahan yang akan
mengusaikan, perpisahan yang akan mengosongkan, perpisahan... perpisahan...
perpisahan... ya! Perpisahan yang akan memisahkan segala-galanya. Dan aku harap
ini hanya pikiran burukku yang tak akan pernah terjadi. Karna ini hanya awal
dari kekosangan, semoga waktu selanjutnya aku bisa berdamai dengan diri ini
tanpa dirimu, waktu yang akan menemani tanpa melahirkan kenangan bersamamu,
somoga, dan somoga aku akan terbiasa. Semoga.
#Isi Waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar