Senin, 31 Desember 2012

Terciptanya 2012 & Lahirlah 2013


Di 2012.
Dan tak terasa, 2012 lebih mendewasakanku di taun sebelumnya. Banyak kisah yang ku alami. Yang membuat senyum ini begitu merona, tangisan yang mengharu, dan bersyukur tak ada tangisan yang menyesakan.
Yaa setiap tahun yang akan datang. Seperti halnya 2012 akan menjadi kenangan. Tiba waktunya 2013 yang akan terlahir. Maka tahun sebelumnya yang akan benar-benar pergi, hanya sekedar bayangan, maka tahun sebelumnyalah yang harus menjadi acuan. Acun untuk maju, untuk lebih baik, untuk lebih sukses, untuk lebih semangat, untuk lebih-lebih-dan lebih baik dari sebelumnya. Setuju? Harus!.
Oke, 2012… banyak pengalaman yang diproleh. Lebih dekat, dan terasa dekat dengan keluarga. Apalagi di dunia kuliah yang sedang saya jalani, pengalaman yang membanjiri, dan mendewasakan.
 2012-lah yang mulai memasuki babak tantangan di dunia kuliah ini. Babak yang juga menyenangkan. Dimulai dari sistem perkuliahan dan  ketika memasuki organisasi di dunia kampus. Yang lebih terasa adalah di pertengahan bulan, tepatnya ketika memasuki semester 3. Banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Tugas kuliah yang wajib saya kerjakan karna sebagai mahasiswa yang baik. Tugas dari organisasi yang kudu juga saya jalani, mungkin bentuk dari loyalitas dan tanggung jawab yang harus di kerjakan.
Ketika saya mengikuti di dunia keorganisasian (Himpunan Mahasiswa) itulah yang mengenalkan saya dengan warga diluar mahasiswa di negeri ini, Indonesia. Mereka mahasiswa University Malaya (UM) Malaysia. Tahun 2012-lah yang mempertemukan, mengenalkan kami, dan 2012-lah yang memulai silaturahmi kami, dan semoga tidak ada tahun yang akan mengakhiri silaturahmi dan kerja sama antara kami. Amin.
Tiga bulan akhir dari 2012 jugalah yang mampu membuat saya untuk membuka hati. Sekian lamanya, lebih dari lima tahun yang sulit untuk membukanya. Tapi bersyukur, entah the power yang bernama apa, yang membuat hati ini bisa membuka, meluluh.
Yang kusesali selama 2012 ini adalah beberapa rancangan program dalam hidup saya yang tak bisa saya jalani bahkan yang tak mampu saya proleh. Bukan karna tak mampu, tapi karna hidup saya yang tidak tegas untuk menentang kemalasan. Hemmm sangat ku sesali. Tapi itu adalah PR untuk program hidup saya di tahun yang akan segera lahir 2013.
Banyak sekali kisah, pengalaman, hal, bahkan sesuatu yang terjadi di tahun 2012.
Terciptanya sang 2012. Yang akan terlahirnya sang 2013, maka itu adalah sebuah acuan.  
             


Minggu, 30 Desember 2012

"antara cerita dan enggak"


Tuhan ciptakan keadaan manusia itu terkadang berada diatas (titik kebahagian), dan terkadang berada dibawah (kebalikan dari kebahagian, kalo disebutin nanti dibilang frontal lagi). Mungkin tujuan Tuhan menciptakan itu, agar kita merasakan keadaan tersebut yang tak lupa agar selalu ingat-Nya dan bersyukur kepada-Nya atas yang diberikan-Nya.

Dan mungkin tujuan berikutnya agar bisa merasakan yang akan menjadi kisah. Dimana kita sedang berada dititik paling atas maka, kita patut bersyukur atas nikmat *sama aja kayak yang tadi yak?* dan mungkin agar kita bisa membagi atas apa yang kita rasakan kepada orang-orang, dan tidak menyombongi atas apa yang sedang dirasakan. Dan ketika dimana kita sedang berada dititik yang bawah maka Tuhan pun menyarankan untuk tetap bersyukur. Menetapkan pada keadaan itu, mungkin tujuannya agar kita juga termotivasi untuk tidak selalu pada kondisi tersebut. Bangkit.

Tapi… kalo boleh milih nih. Atau kalo boleh minta. Pengenya… kita, orang-orang, berada pada suatu keadaan yang sama. Bahagia. Tapi gak mungkin. Ya mungkin dengan keadaan yang sama, seluruh orang-orang didunia, jika sedang bahagia maka bahagialah semua, jika sedang menderita ya menderitalah semua, jika sedang bersedih maka bersedilah semua, dan jika sedang merdeka maka merdekalah semua. Tapi apa jadinya kalau keadaan dan perasaan orang-orang itu sama? Tidak akan ada yang peduli. Acuh.

Tapi, beda keadaannya jika kita dalam kondisi yang sedang sedih ataupun bahagia. maka akan ada yang merespon dan tidak. dimana kita ingin menceritakan keadaan yang sedang kita hadapi, yang kita rasakan (setidaknya untuk mengurangi beban jika permasalahannya itu pelik) namun tidak ada orang yang tepat untuk melabuhkan curahan cerita kita. Maksudnya, jika kita sedang sedih, kita mau cerita kesiapa? Orang yang sedang bersedih pula? Atau orang yang sedang bahagia? Meskipun orang yang akan kita ajak bercerita itu orang sangat peduli, bahkan enak diajak bercerita? Tapi taukah… apa kita merasakan keadaan dan perasaan mereka pula?, menurut saya… kita juga harus peka terhadap orang yang kita ajak cerita. Saling memahami.

Singkatnya gini yah. Masa iyah sih, kita lagi bahagia, terus berceritanya itu ke orang yang lagi bersedih (sekalipun orang tersebut kelihatan baik-baik aja, dan emang enak diajak bercerita), kalo menurut saya sih, sadisnya yah, berasa bahagia diatas penderitaan orang, secara tidak langsung. tapi mungkin saja dan sah-sah saja orang yang diajak cerita itu malah senang karna kita telah berbagi cerita padanya. Atau kalo kita lagi sedih nih ceritanya, kita cerita, curhat gitulah ke orang yang lagi bahagia (kita gak tau tuh orang lagi bahagia), merasa ga? Kalo paling tanggapannya “sabar aja, nanti ada jalan keluarnya ko..” atau “sabar, nanti juga dia bakalan negrti” atau “mungkin, maksud dia itu bukan seperti itu, tapi..”. yaaaaah… kebanyakan nih kalo kasusnya kek gitu orang yang lagi bahagia itu nyaranin ke orang yang lagi sedih ya begitu “sabar yaa” klasik bahkan kalo Cuma gitu doing mah berasa terpojokan malah, atau mungkin Cuma “emmmm, gitu ya” karna saking bingung muk nanggepin kek gimana. Kenapa seperti itu? Karna mereka tidak ada pada keadaan yang sama. Posisi yang sama. Walaupun mereka pernah pada posisi tersebut tapi itu biasanya mudah tertimbun atas kebagiannya. Tapi ada sih satu-dua-tiga-atau beberapa orang yang bisa memahami juga, bisa mengerti. Memberikan solusi yang tepat. Tapi cuma beberapa. 

          Bagaimanapun tanggapan orang-orang itu berbeda. ada orang yang lebih nyaman jika kita itu lebih baik cerita ke dia meskipun dia lagi sedih (yang ia inginin kita terbuka ama dia bagaimanapun keadaannya), dibanding dia tak tau cerita anda, dan kecewanya lagi jika anda yang terbiasa cerita kedia, tapi karna keadaan (memahami situasi orang tersebut) anda bercerita keorang lain. dan sebagainya...

Beda halnya. Jika, kita bahagia cerita ke orang yang sama-sama lagi bahagia. Bagaimana jadinya? Waah Ricuh! Apalagi cwe hha, ujung-ujungnya gossip *eh. Tapi kesannya beda aja gitu kalo kita sama-sama cerita ke orang yang berkeadaan sama. Tapi kadang, tadinya kita yang mau cerita, ehhh tauk-tauk dia nyamper motong aja tuh cerita “ih iya tadi juga aku gitu dan blablablablaaa….” Macam itulah. Biasanya kasus seperti ini orang yang diajak cerita eh terpancing dia muk cerita juga. Jadi, cerita masing-masing jadi tidak mau kalah hhihi. Maka hal seperti itu tadinya kita yang mau panjang lebar selebar-lebarnya cerita, maka kita harus berbagi memberikan kesempatan. Sama halnya jika kita lagi sedih, cerita keorang yang lagi sedih pula. Kesannya beda pula. Biasanya nih, kalo momentnya kek gini maka akan saling mengsuport, terus nangis bareng, mewek guling-guling bareng, meler bareng saking terharunya, loncat dari gedung bareng *yang ini jangan ditiru. Ya begitulah pokoknya.

Yah, jadi kalo muk berbagi cerita itu ya harus tau moment dan tipe orang-orang yang mau diajak cerita. Bagaimanapun itu tergantung kita yang bisa melihat orang yang akan diajak cerita. Terkadang kita lebih menghargai untuk tidak bercerita pada orang yang terbiasa kita ajak bercerita, karena suatu keadaan. Tetapi, terkadang pula orang yang biasa kita ajak bercerita, lebih menghargai cerita kita, dalam keadaan apapun yang ia hadapi. saling memahamilah :)

WANTED: gak perlu susah-susah ngebalas semua tindakan atas prilakunya dia ke elu, toh tuhan pun bakal kasi pembalasannya >> tapi kalo Tuhan uda kasi pembalasannya, elu boleh tuh ngetawain sepuasnya :p itulah kemenangan hhaha "karma.. puas lo!!!" *mohon jangan ditiru setan itu setan

"Kehilangan dan Kehampan"


Ketika embun berada diatas daun. Bertahan dari goyahnya angin yang menghembus. Namun tetap akan menghilang ketika mentari menjatuhkannya. Kering. Tapi… ia tetap memberikan janji setiap pagi, datang dan memberikan cahaya yang begitu menenangkan jiwa… yang melihatnya. Itulah yang ku ingin…
Jika memang… Mentari, senja, dan malam, selalu berganti merangkak memenuhi panggilan waktu…
Maka…
Maka… aku butuh kejujuranmu…
Sebelum waktu, akan datang membawa kisahmu… Karna aku, tak menginginkan penjelasan dari siapapun kecuali darimu. Itulah yang ku inginkan…
Berputarnya waktu, tak perlu kau berikan semua kenangan yang indah, yang memberikan kedamain, jika itu hanya untuk sesaat. Tak perlu. Bagaimanapun itu… itulah yang ku inginkan…
Bila… sudah waktunya tiba. Siang terasa kelam dan gelap. Pelangi berwarnakan kelam. Angin berhembusan mengcekam. Aku akan siap menghadapinya, memenranginya. Menatap kedepan… mengantarkanmu. Walaupun dengan, dengan… kisahmu yang tak pernah memberikan kejujuran. Takkan menjadikan kisah kelam ini menjadi api, menyulut membawa amarah. Tidak akan pernah. Dan Aku takkan merubah, biarkan kisah yang memilukan ini yang takkan ku jadikan seperti abu, hancur, namun tetap akan menyesakan. Tidak akan pernah ku melakukannya. Namun aku… aku akan mengantarkanmu dengan kedamain. Itulah yang ku inginkan.
Karna benar, aku akan belajar menerima, dan memahami bahwa daun yang jatuh dari pohon, takkan pernah menyalahkan angin, seperti halnya itu…

Rabu, 19 Desember 2012

"Pesan Singkat"



Pesan singkat. Lebih dikenal dengan SMS, jaman sekarang ma yang lagi membahana tuh BBMan. Nah kalo jaman bahelanya YMan (tapi masih berlaku loh), lah semacam itu yang sederajat dengannya.
Oke karna BBMan ato YMan ma gak semua kalangan mempunyai, kita ambil sempel SMS pesan aja. Biar terjangkau *apaan.
SMS tuh apa yak? Yaa suatu media buat menyampaikan sesuatu atau tepatnya informasi berupa pesan singkat. Sampe buat ngingkat-ngingkatinnya pun ada yang ampe gak kebaca, example “q gk bs dtg bsk pgi, coz m ada acra, map y”. contoh yang tadi sih lumayan kebaca yak dikalangan sekarang, lah kalo bokap nyokap dapetin pesan kek gituan langsung pergi kedokter kalik yak disangke si bokap apa nyokap ada yang salah ama matanya padahal ma… -__- cuma kan itu ma bukan ngingkatin tapi pengiritan alias kere :p *sadar woy jaman sekarang ma banyak kalik bonus-bonus berupa sms. Jadi pergunakanlah bonus itu, panjang-panjang dah tuh pesan. Nah sebenernya kadang aneh juga yak yang pesannya itu si tulisannya yang gede kecil gede kecil. ApA mAkSuD cObA? gAuL? HaH? GaK LeVeL!!! ~terus apa itu???!!! -___-
Oke sekarang ma fokus ke karakter isi pesannya aja yak yang mau disampein. Dimulai!!! 1..2..3…Triiiittt… *apa banget -__-
Nah kalo kita dapet suatu pesan bisa jadi kita langsung berespon emosi positif dan negative. Tergantung si isi pesannya. Bisa jadi pas dapet sms langsung senyum-senyum sendiri ampe sujud syukur, atau ngegerutu, bahkan ada orang yang dapetin pesan itu ampe nyanyi-nyanyi terus joget-joget, ato banting HP, ato malah cemplungin HP karna seharian gak dapet sms *mohon jangan ditiru
Terus penyampaian pesan ke orang pun berbeda-beda baik ke orang tua, temen, guru apa dosen, adek, atau siapalah pasti beda-beda cara penyampainnya si karakter isi pesannya itu. Ngertikan maksudnya?.
            Terkadang nih, kita merasakan dimana titik jenuh untuk membalas tuh pesan *ampe saking malesnya ngetik pesannya pake kaki -__- *mending gak usa dibalas dah. Kadang juga kalo kita ingin ngampein isi hati kita tapi gak berani, nih yak.. ada cara yang buat kita sedikit lega untuk menyampaikan sesuatu yang ada dihati, yaitu : "menyampaikan apa yg lo rasain lewat sms.. *ketik aja semua tentang perasaan lo, ampe lo merasa plong penjang-panjang dah tuh pesan. Nah… Ketika udah selesai ngetik, jangan dikirim, diapus aja semua, terus simpen HP dimeja jauhkan dari jangkauan *jangan dibanting apalagi dicemplungin, siapin bantal, bobo nyenyak, siapa tau masuk dalem mimpi terus didalem mimpi tuh apa yang terjadi itu sesuai yang kita inginin. Kalo perlu sebelum tidur, makan dulu terus minum obat. Supaya lebih tenang”. Yaa aku nyaranin gitu yak, emmm terserah sih mau diturutin, diketawain, ato malah diludahin juga. Emang sih udah cape-cape ngetik eh malah dihapus gak dikirimin mah derita lo. Siapa suruh ngikutin sarannya aku :p kan yang penting ma uda tersalurin apa yang mengganjal :p meskipun tak tersampaikan, karna ada sesuatu hal yang tidak usah tersampaikan atau orang lain mengetahuinya. bisa ajakan orang lain tau permasalahannya, tapi malah bikin keruh.
     
            Karana sudah mumet kapan-kapan dilanjut. Ini tulisan berasa gantung banget dah -__- perlu refisi ieu mah…



Minggu, 16 Desember 2012

"Curi Pandang"



Cinta…
Keinginanku, saat melirikmu…
Kekagumanku, saat menatapmu…
Ketenanganku, saat membaui aromamu…
Kebiasaanku, saat merindukanmu…
Kasih…
Jika kau tau…
Melirikmu, menghilangkan penatku…
Menatapmu, mengobati keterpurukanku…
Membaui aromamu, menghilangkan kebosananku…
Dan,,,
Merindukanmu, membuat hangat dijiwa…

>> Oke Topik Pertama Curi Pandang
Curi-curi pandang itu seneng ya… rasanya itu... gak bisa diungkapin. Curi pandang kalo lagi kasmaran yak ini temanya. Atulaaa -___- emang kalo curi-curi pandang itu kalo lagi kasmaran, jatuh cinte, jatuh suka, jatuh sayang ama orang yang kite kecengin. Kan, kalo curi pandang ama orang yang kite ilfilin mah bobora’ah mau lirik, ngeliat gak sengaja pun ibaratkan najis gitu yak. Gak masuk diakal kalo curi pandang keorang yang diilfilin (¬_¬)”.
 Emmm kalo ngelirik orang yang kita sukain, ato orang yang kita kecengin nih, padahal cuma curi lirik pandang aja gitu, tapi bikin melayang bikin senyum yang dibuat itu merona waaaah berasa melayang langit ke tujuh. Apalagi nih kalo kita curi-curi pandangnya itu ketauan ama orang yang kite kecengin, kan kan malu tapi merasa bahagia juga gitu hhaha ~dan kebanyakan langsung “wahhh dia ngeliat akku.. ketauan.. maluuu ><” tapi dalam ati ma.. mau lagi dong diliatin juga *plakplakplak *dengan ekspresi dan gaya cibicibi ~najong. atau “ahhh aku ketauan >,< dia nyadar gak ya aku lagi perhatiin dia?” *dramatis abis* atau dengan berperasaan dengan seribu ungkapan ekspresi lainnya.
Oke.. kek tulisan yang paling atas tuh curi pangdang = lirikan yang disengaja yang bisa ngilangin penat, emmmm iya gak yaa???. Suka melirik itu bakal jadi kebiasaan menatap loh, yang itu berarti kebiasaan menatap itu suatu kekaguman yang bisa mengobati keterpurukan (nah kalo orang yang kite kecengin gak ada, mulai dah penyakit GALAU ato terpuruk. Sekali ga liat aja langsung GALAU *Galau merupakan penyakit anak muda sekarang). Nah dari kebiasaan itulah pada akhirnya bakal jadi kerinduan *eaaa
Curi-curi pandang ya. Jelas beda kalo curi pandangnya itu ketauan, ama yang engak ketauan ama orang. Baik langsung ama orang yang kite kecengin, ato orang lain. Tapi mending ketaun dah, basah-basah.. tapi wanted ya takut-takut kecanduan, kan disangke “tukang melong” (¬_¬) nah loh. Kan kalo ga ketauan ma ga memacu adrenaline *naon deuih -__-
Ia kalo ketauan kita lagi curi pandang ato lagi perhatiin ke tu orang yang kite kecengin ada dua kemungkinan. Pertama, orang yang kita kecengin bisa jadi dia bahagia ada yang perhatiinnya. Kedua, orang yang kita kecengin bisa jadi dia langsung ilfil, tau kalo kita lagi perhatiin dia *miris banget yak -__- karna disangke tukang melong *mati aja
Jadi, intinya kalo curi-curi pandang itu harus elegant kek di sinetron-sinetron gitu di slow motion si  kedipan matanya itu *dan pada akhirnya orang yang kita liatin sudah ngilang, tenggelam, mati dan membusuk karna terlalu mendramatisir si kedipan matanya *apa banget. Yalah pokoknya intiknya curi pandang itu harus memenuhi norma-norma agama, dan budaya lingkungan sekitar.

"Berkawan OB, SAPPAM, POTO COPY"


Sumpeh ya! Gayanya melebihi mahasiswa FIP. “OB juga manusia henay” ucap si ibu Negara. Menyadarkan.
Iya sih ob juga kalangan manusia, makanannya sama… sama-sama makan nasi, laukpauk, sayur, orok pun dilahap. Eh bukan termasuk aku ye. Oke bercanda. Manusia mandi, ob juga. Manusia berpikir ~ya e’alah, ob juga. Manusia berpakain, ob juga… eh tapi ini satu ob nih yak.. yang tadi dikate “gayaknya melebihi mahasiswa FIP”. Gimana enggak orang si mahasiswa FIP mah atasan kemeja, bawahan celana kain ~perhatian khusus buat cwok dan rata-rata mahasiswa FIP pakaiannya begonoh. Gayaknya rapilah. biasa calon guru. Lah ini… gayaknya minta ampun dah, dari ujung kaki ampe ujung rambut apa ujung rambut ampe ujung kaki ~same aje -_- aduhay bikin kelepek-kelepek .~bo’ong abis. Iya! pokoknya kalo ketemu tuh orang disangke bukan ob dah, yakin pake asli. Masa temen-temen sekawannye pake seragam ob si dia kagak, kenapa cobak? ~hemmmm mulai curiga nih aye. Yaa pokoknya, intinya ~same aje “OB juga Manusia” mau gayak apapun ini satu ob nih stylelis abizzzz.
Saking seringnya aye cemo’ohin tuh ob atu da emang gayaknya itu -__- bikin cetar. nah kan malah senjate makan tuan ~eh bukan itu deng, lupa sisindirannya.. apalah nama? ~li’er and mabok ~sudahlah. Atulah kembali ketopik plis yaaa… helooooooo? Ada orang disana?, Dibalik dan disebrang gua sana ada yang menjawab : yak! Ada, perlu bantuan kah? Aye menjawab : iya nih aye kesasar, entah ini tempat dimane…!. OKE..OKE Jadi ngelentur -_-“
Yahhh… namanye juga herey-hereyan yah. Eh tapi ada manfaatnye juga nih kenal ame tuh ob. Semua bentuk yang berhubungan dengan kunci ~ini serius yak bahas tentang kunci, pokoknye jadi mudah. Terus kalo ada acara apa kegiatan apapun jadi gampil tinggal telepong tuh ob buat minta bantuan hhehe. Macam delivery. Naoun deuih.
 Gaul mah dimulai dari kalangan yang kecil dulu baru ke yang gede. ~ape maksud? ~teu’inglah. Iya… gak Cuma same ob, tapi kudu ngedeketin pak sappam ~double P gak sih?. Kalo deket ame pak sapam ato ibu sapam gitu yak biar terakui si ibunya hhehe iyak kalo ada semacam kerja kelompok pas hari libur kan gampil buat minjem ruangan kampus ama pinjem kuncinya gampil... Ato pas lagi kerja kelompoknye kemagriban, kan lumayan ada yang jagain hhihi.
 Engak hanya ob, sama sappam buat diajak bersaudara tapinye sama simamang potocopyan juga kudu dideketin. Kenapa coba? Gak tau juga yak hhaha ~ketawa garing. Yah pokoknya mah kite tuh yak, sebagai manusia harus bergaul dengan siapa aje. Dari kalangan siapa pun dimana pun, sebelum kenal dengan bapak rektor. Betul tidak? ~gayak aa’gym. Karna ari kepercayaan itu timbul dari hal yang terkecil yang kita lakukan sob. Ngarang sih sebetulnya wkwkwk. 

Sabtu, 13 Oktober 2012

Pada Teman-Ku


Entah.. meski saat ini aku bahagia, tapi… tapi merasa kurang lengkap. Bahkan jika melihat matamu teman.. meneteskan air mata kekecewaan, air mata kesedihan, air mata penyesalan mungkin, atau air mata kerinduan kalian dan yang pasti bukan air mata kemarahan mu teman, aku percaya itu… entah… aku merasakannya…

Teman… jika berkenan aku tak ingin melihat kalian seperti itu… aku ingin meliat kalian tersenyum bahkan tertawa bahagia, yaaa.. tersenyum atau tertawa bahagia teman…
Mungkin kisah saat ini kau akan menilai sulit menerima. Tapi percayalah… janji Tuhan tak sampai disini dengan kebahagiannya, disini bahkan kau akan mengetahui makna kisah yang terjadi saat kelak, esok, bahkan secepatnya mengetahui makna kisah saat ini. Atau bahkan mungkin makna yang terjadi kisah saat ini kau akan mensyukurinya…

Hey teman… ayolah… kau hidup tidak untuk saat ini saja tidak sampai disini. Dan hey… kau teman jangan melakukannya lagi jika membuatmu terpuruk ketika meliat dia. Yuuu Lihatlah orang sekitar kita, pedulikan orang disekitar kita yang benar-benar menyayangi kita, peduli kita. Jangan mempedulikan orang yang tak mempedulikan kita.

Taukah teman?… mungkin, bahkan lebih dari mungkin… keluarga, orang tua, ibu, papah, kakak, adik kita, menanti kebiasaan kalian, rindu kalian yang membuat mereka menggelitik tersenyum, tertawa dengan gurat, raut, lukisan wajah kalian… teman. Bahkan Aku pun rindu itu teman, rindu wajah itu... teman.

Bukan kah hidup itu hanya sekali, dan berikanlah yang terbaik. Hey… masih banyak yang menyayangi kita loh… percayalah teman. Meski aku sebagai teman tak mampu menjadi penghapus untuk menghapus keterpurukanmu, aku… aku akan mencoba menjadi pensil untuk melukiskan coretan indah dalam hidupmu.

Aku sayang kalian teman :’) 

Senin, 17 September 2012

"karna mamah"


            Tadi subuh mamah ga bangunin aku. Padahal uda tau anaknya mau pergi nyubuh. Dan biasanya mamah tuh uda ngerti kalo anaknya mau pergi nyubuh suka bangunin, lah hari ini…
            Ga tau! Pas malem kemarin minta ijin pergi kesubang buat survey sih agak gimana gutu… kan taunya pasti bolos tuh kuliah (sebernya dapet dispensasi itu). Lagian akunya juga ga mau. Bukan karna males atau semacam itu sih. Maulah diajak survey sekalian jalan. Apalagi di ajaknya sama ibu prodi. Suatu kehormatan hhe. Aku ga maunya karna itu dia pasti, pasti inih bolos kuliah. Lagian kan mikirnya ini hari senin mata kuliah 3sks semua lebar kalau ditinggalin. Sayang. Trus minggu depannya pasti bolos lagi. Kaaaaaan ga mau dicap sebagai mahasiswa tukang bolos (padahal mah bukan bolos. Tuntutan inih).
Tapi, akhirnya ini mamah ngerti. Uda dijelasin ini itu. Dan karna ini permintaan dari ketua prodi. Akhirnya luluh juga. Meski kudu ini kudu itu eaaaaaa mamah-mamah aku itu ga kemana-mana kali… Cuma subang mah… mamah tau ga? Kelakuan mamah itu jadi urung ikut P2M… Ga mau ninggalin mamah… apalagi ini seminggu :’( pas LKM aja pdahal Cuma dua hari tapi… kangen-kangennnn banget :”(
Ah sekarang ma mamah uda ijin. Luluhnya itu bikin teneng kalo pergi (padahal ma Cuma ampe subang!). tapi tetep we ingin kuliah hari itu. Harus! Walaupun ga ngikut satu matkul, masih ada satu matkul hari senin yang ga, gaboleh dilewatkan (“jigana ma ada something keukeuh ingin kuliah te…?”. Engga ih! Su’er!!! Kalau boleh jujur semenjak ikut advokasi itu jadi lebih, lebih semangat kuliah… soalnya kisah nyata yang mengharu biru dari macem-macem kisah adek tingkat yang bener-bener berjuang biar dapet kursi bangku kuliah itu… bikin… tak bisa diungkapkan *eaaaa hhehe dannnn yang bikin semangat itu mamah. Cukup aku sekali ngecewain mamah karna salah masuk jurusan, dan dengan ini aku… aku kudu ga ngecewain ini mamah lewat kuliah sekarang aku, semoga jurusan sekarang yang dijalani selalu banyak berkah… :”).
Eh sempet juga pas mamah uda ngijinin yang akunya masih ogah ikut. Mamah ngasih kata-kata yang bikin suatu *karna saking ga bisa diungkapin. Nih kata-kata mamah kuranng lebih seperti itu “kamu itu baru mendapatkan kepercayaan dari seseorang (apalagi orang yang peting/yang berpengaruh bagi dirimu) jadi jangan sampai kamu mengecewakan kepercayaan orang tersebut karna sesuatu hal yang tidak kamu suka dan bahkan menurut kamu ga penting, padahal hal itu akan berpengaruh pada dirimu bahkan hidupmu, jadi sekali lagi jangan mengecewakan kepercayaan orang lain dan jangan sampai kehilangan kepercayaan orang lain”. Superrrrrrrr yaaaah? Maaaaa-maaaah!!! :D :*
Meski satu matkul dianggap bolos… Tapi akhirnya tadi untung bisa ikut satu matkul lagi. Alhamdullilah ga sampe bolos hhehe. Walau tadi pas masuk telat 24mnit ibu dosenya bisa mengerti… hhe

Minggu, 16 September 2012

"Ingin Tetep Kuliah No Bolos!!!"



Ga tau kenapa hari ini berasa mellow… ingin nangis :’( bukan karna lagi sedih patah hati, putus cinta, atau semacam itu!. Bukan!!! Besok ga bisa kuliah, dan nanti minggu depan 24-01 ga bisa ngikutin kuliah! Seminggu pula…. Ahhhh bolos berapa kali ituuuuuu!!! :’( mamah maapin akuuu… :’( ga bisa kuliah full semester ini…
Besok aku ingin kuliah. Rutinitas keseharian. Pokoknya ingin teriak aku ingin tetep kuliah!!! Ga mau sampe bolong absennya!!!... “kalau bisa bu aku ga mau ikut survey ketempat itu… cukup nanti saja pada hari H-nya…”
Kalau mau berontak… ga enak, ga berani. Apa aku egois… saya akan loyalitas pada apa yang menjadi pekerjaan ku. Itu tanggung jawab aku. Tapi komitmen buat kuliah adalah utama. Tapi… ini saya pula harus milih buat ikut acara itu apa kuliah?. Meski yang mengikuti acara ini mendapatkan ijin langsung dari ibu prodi, tapi…. :’( ga bisa diungkapin!!!  
Punya mamah yang bisa ngerti itu bersyukur, bisa nenangin juga. Tapi tetep besok aku ingin kuliah mahhhh :’(. Meski alasannya ijin dan sudah meminta ijin langsung dari ketua prodi ke dosen. Tetep ingin itu… astagfirullah dede jangan gitu bukannya itu juga sebagaian tanggung jawab dede…
Ya!!! Ini tanggung jawab aku! Ini juga suatu kepercayaan dari Ibu buat aku! Ini juga buat semua, kebaikan semua de! Meski harus ngorbanin salah satu… cayo de semangat!!! :D ga sukaaaaaa kenapa hari ini selebay ini akhhhhhhhhh benci!!!!
Ibu maapin aku yaaa… mamah juga aku minta maap… dan semua yang melihat wajah bête aku… insyaallah aku bakalan ngasih yang terbaik buat kita semua :D bismilah…

Kamis, 13 September 2012

"PIPIT ALZHEIMER"



            Namaku Pipit. Saya berumur 18 tahun. Anak wanita satu-satunya dari dua bersaudara. Wanita periang, lucu, emmmm cantik juga. Wanita yang mengganggap dirinya normal. Wanita yang tidak mempunyai penyakit serius. Tapi terkadang penyakit lupa ini menggangguku hhe itu anggap hal yang biasa bagiku.
            Periang dan lucu. Itu semua hanya anggapan orang yang hanya melihat diriku dari luar. Betapa tidak. Bunda yang seharusnya selalu menemaniku, kini ia pergi dengan gaun, mahkota, dan sayap-sayap yang cantik menghiasinya. Entah… alasan apa bunda meninggalkan aku, kakak, dan ayah. Padahal jika bunda tau, kami… kami masih membutuhkanmu bunda…
Jika engkau ada, aku akan selalu memberikan senyuman terindah untukmu bunda…  
Jika engkau ada, aku tak akan membiarkan air mata bunda menetes… bahkan mengalir, tak akan ku biarkan bunda…
Jika engkau ada, aku akan menyayangimu… meski, meski kasih sayang bunda takkan terganti, takkan terbanding…
Jika engkau ada, aku… aku rindu engkau bunda…
Rindu pelukanmu…
Rindu belaianmu…
Rindu kasih sayangmu…
Rindu semua yang ada pada mu, bunda…
Aku rindu…
            Iya!, saya ingin bunda kembali untukku, untuk kami, keluarga kecil kami. Dan saya hanya ingin bunda kembali, jika itu bundaku. Bukan yang lain. Tapi… entah, ayah terlalu mempedulikanku hingga ia membawa bunda baru. Bunda yang hanya menganggap anaknya sebagai kacung, bunda yang tidak ada sebutir pasir pun kasih sayangnya, bunda yang tidak ada belaian untuk anaknya tapi hanyalah tamparan yang mendarat dipipi ini. Padahal yang ku ingin bukan pengganti bunda, tapi aku hanya ingin bunda ku seorang, yang tidak ingin bunda ku digantikan, ayah…
            Mungkin anda menganggap kisah atau takdir atau perjalanan hidup ku seperti Cinderlella. Hampir mirip. Tapi dalam sekenario hidup ku tak ada kakak tiri. Hanyalah bunda tiri, yang bahkan melipat gandakan kejahatan ibu dan kakak-kakak dari kisah Cinderlella. Jauh berbeda. Kini aku merasakan kepedihan adanya bunda tiri dalam hidupku. Entah apa yang diinginkan bunda tiriku… Harta? Kekayaan? Tahta? Atau yang berbentuk materi lainnya?, tidak mungkin! tidak mungkin itu yang ia inginkan!. Karna bunda tiriku bahkan lebih kaya dari ayah. Lalu apa?...
            Kejadian itu tidak membuat ku untuk murung dihadapan teman-temanku. Karna hidupku dihadapan mereka sayalah periang.
***
            Entah… kepalaku akhir-akhir ini sering pusing. Bahkan mata normalku, sekarang… lebih terasa perih, buram, terkadang mata ini tidak suka dengan cahaya banyak, Ia akan mudah lelah. Aku takut… takut mata normal ku ini terjadi sesuatu. Hingga ayahlah yang menemaniku berobat. Dan hasilnya, saya bersyukur sekali tidak minus. Tapi… dokter memberi rujukan untuk di periksa pada bagian kepalaku yang sering pusing, mungkin itu akan berpengaruh pada mataku.
            Setelah mendapatkan hasil. Dokter hanya berbicara empat mata dengan ayah. Sedangkan aku… aku hanya menunggu di lobby. Tapi setelah ayah keluar tidak membawa hasil scan pemeriksaanku. Ayah hanya ingin anaknya mengambil hasil scan itu dengan bersama-sama.
            Mendapat daun pintu ruanagan dokter, yang merasakan hal yang aneh. Tapi setelah saya masuk, dokter malah menyambutku dengan tutur-tuturnya yang ramah. Awal kami berbincang bincang ringan dengan bumbu tawa. Kemudian perbincangan kami mulai serius. berikutnya perbincangan kami, benar-benar pada tahap serius. yang membuat ku pusing, mata yang kurasakan mulai tidak jelas, bibir ini pun sudah berbicara solaholah tidak menerima, dan hati ini pun memberontak, hingga tubuh ini bergemetar refleks. Tidak mungkin aku mengidap kanker jaringan otak!, bahkan mengidap penyakit alzhemer!... yang menyebabkan aku sering lupa. Dan penyebab itu karna adanya tekakanan, dan sering menerima benturan benda keras.
Apa aku harus menerima ini semua?... tapi nyatanya diriku harus menerima. Tapi bagaimana aku menerima ini semua. Aku masih berumur 18 tahun. Tidak mungkin, bahkan beranggapan dokter salah bahwa saya mengidap penyakit Alzheimer. Sindrom itu hanya untuk orang tua yang telah lanjut usia. Dokter salah memeriksa ku. Mana mungkin pula aku punya penyakit kanker.  
            Tapi… seakan-akan Alzheimer ini benar-benar meradang. Akhir-akhir ini Benar-benar aku sangat ingin selalu bersama bunda tiriku, padahal bunda tiri tetap saja bersikap macam macan mengaung agar mendapatkan mangsanya. Tapi entah perasaan ini selalu berontak memberi sinyal bahwa bunda tiri adalah jahat namun aku terkadang menentang itu, tapi terkadang sadar dengan sikapku… aku ini bersikap macam apa…
            Aku ingin menjadi dan tetap menjadi wanita normal. saat aku… bisa menyusul dan bertemu bunda… bunda nyataku bunda yang rindukan. Dan mengakhiri kesengsaraan ini.

#Ini cerita nape jadi kesini…. Nyasar ini

Senin, 10 September 2012

"Puncak Kilat"


          Wahhhh baru nulis lagi ini… hhaha padahal kemaren-kemaren banyak loh inspirasi, tapi ane males beud. Gak tau keknya gara-gara tuwitter ini *ape hubunganye?. Halah alesan :p.
            Oke tadi hari nih (tepatnya masa 10 September 2012) ada berita yang buat ane syok!. Coba bayangin guys...!. dari mulai PMB + ngebantu ngeAdvokasi (yang seharusnya libur dan yang seharusnya ane kerja, kursus, ngerjain proker idup ane, yaaaa kalo dibilang harusnya masanya senang-senang *eh :D tapi ane kaga nyesel ko, meski ga libur full (yang bikin jenuh) ane bisalah ngerjain itu rencana tadi meski kaga kecapai semua hhehe dan ane setidaknya bisa lah bayak dapet ilmu dari itu semua), dilajut lagi panitia MOKA-KU, dan sekarang okey! Kudu ngejalanin proker divisi ane diHimpunan jeng-jeng yaitu P2M.
            P2M yang ini ga ecek-ecek. P2M kali ini bekerja sama dengan Mahasiswa University Malaya Taman Kawal Kanak-Kanak Malaysia. Seneng banget… bisa bekerjasama dengan mahasiswa luar oh iya bahkan diakhir acara kami bakalan ngadain Seminar Internasional!!! Internasional guys.
 Awalnya… acara P2M ini akan berlangsung 24 september 2012 ampe 2 oktober 2012. Lamakan?, bayangin capenya broooo (gaya dikit ga ape kali nyak?) ane bersama rekan-rekan yang kudu menjamu nih tamu Malay. Masalahnya asa kaga ade nih waktunya bernapas dari PMB ke MOKA-KU lanjut P2M. yahhhh tapi kudu tetep jalanin kan? *nasib :’|
Heuuuuuuuh awalnya bisa bernafas lega. Nape?, iyalah.. dapet isu kalo P2M yang diselenggarakan ama anak Malay itu diUNDUR!!! Bayangin guys DIUNDUR. Kan bahagia yak. Tapi yaaa namanya juga ISU. Maka…. Sudah di-FIX-kan-lan acara P2M jadi! *ketok palu. Bener lemes denger itu. MANA??? WAKTU ANE BUAT NGELURUSIN PUNGGUNG WOOOOY!!! :’| Gile… bener! gilaaaaaaa waktu yang tinggal seminggu5hari lagi :’( wahhhh belum siap 100% boro-boro. Okeylah anggap ini berkah J tantangan buat ane bisa tetep maju. Kan mumpung masih muda deih hhehe keep spiritoLah!!!. Gaboleh! Bahkan Dilarang Ngeluh dee!!! OkeSip!!!
Dipikir-pikir ini waktu uda mepet yak? Naha ane malah curhat?!. Baelaaaaa mumpung hhaha. Okelah ane lanjut bikin prosal sebernya uda beres tapi dikit lagi deng hhe yang kudu beres secepatnya (kudunya besok hha :D). itung-itung tulisan ini meringankan beban ane. Anggap hiburan. Iklan bolehlah :D

Minggu, 29 Juli 2012

"Selibas Angin... M.R.P"


Tahun kemarin itu, terakhir dia tersenyum, tertawa…
mengubur dalam-dalam kesedihannya. Menutupinya.
Terlalu berbakat acting. Hingga ku selalu tertipu.
Tak bisa melihatnya kembali.
Tumbuh sehelai bulu untuk terbang.
Hingga dua, tiga, empat… dan semakin jelas terbentuk.
Sayap…
Untuk terbang.
Satu lapisan langit terlewati.
Dua, tiga ia hadang.
Sampai puncak… lapisan tujuh yang ia tuju.
Cahaya tepat menyelimutinya.
Mengabarkan ia telah nyaman.
Setitik hujan terhalau cahaya memenangkan.
Melengkung garis-garis berwarna tenang.
Hadiah untukku…
Namun tetap…
Tetap tak bisa melihatnya kembali…


Sabtu, 30 Juni 2012

"ungkapan kecil"


Teman… saya sangat suka baca novel. Setebal apapun aku baca. Saya juga hobby dengerin music. Dari aliran apapun (kecuali dangdut, apalagi dangdut masa kini…  wadaw liriknya itu loh… mungkin itu yang disebut karya hhi). Emmm aku juga suka nonton bola (tapi tidak terlalu panatik). Malah teman… aku… aku menghabiskan waktu luangku untuk internetan. Sampai-sampai ku akui kadang ampe lupa, lupa segalanya, dari makan, kadang karna internetan bercakap-cakap bersama keluargapun jarang. Halah waktuku selama ini hanya dipakai seperti itu?. Sayang ya?. Mana titik ibadahnya?. ga dipungkiri, semua itu pun mungkin… mungkin ada ibadahnya, setidaknya ada manfaatnya juga.
            Kadang iri, aku iri… melihat ukhti-ukhti (dikampus). Yang diwaktu luang pun mereka jadikan untuk baca Qur’an, Tillawah, yaaa baca Qur’an-nya & Tillawah itu tidak ditempatkan diwaktu sisa. Meskipun hanya beberapa ayat, beberapa lembar. Saya?, saya hanya baca Qur’an ketika sudah solat magrib saja. Itupun bacanya… jujur, hanya sekedar baca saja, yang tidak dipahami arti, maksudnya apa. Kadang mulut membaca, tapi pikiran kemana. Kegiatan diwaktu magrib sampai waktu isya itu memang rutinitas. Mamah yang membuat aturan itu. Mamah mengusahakan agar aku, menggunakan waktu itu buat mengaji ato ibadah lainnya, tidak untuk aktivitas lain. Tapi bagaimana mama tau, kalo anaknya menggunakan waktu… iya sih ngaji, tapi tidak dipahami. Bacanya pula ngasal.
            Tapi teman, berbeda ketika aku… baca novel. Sampai berlembar-lembar. Sampai bisa tertawa, menangis, senyum-senyum, focus ketika hanya baca novel. Kenapa berbeda ketika baca Qur’an?. Aku suka dengerin music, tapi kenapa kalo denger ceramah di tv-tv rasanya males?. Kenapa pula waktu bergadangku menonton bola bisa, nonton film, drama sampai bergadang. Tapi… menghabiskan malam untuk ibadah tidak bisa?. Bagaimana bisa saya menyalahkan setan. Yang jelas-jelas diri sendirilah yang salah.
Teman… sesungguhnya, banyak hal yang ingin aku bisa sampaikan… yang sesungguhnya aku iri… pada mereka yang menjalankan tugasnya, dijalan-Nya. Karna aku juga ingin menjadi wanita yang pantas untuk laki-laki baik. Wanita yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik pula, dan sebaliknya. Bukankah begitu?...  
            

Jumat, 29 Juni 2012

"aku lebih suka dengan dede"


        Entah… alasan apa yang sebenarnya mama, baba, teteh, abang, aa, bibi, wawa, kake,  pokoknya orang yang deket, dan paling deket, panggil nama ku “dede”. Karna anak yang paling kecil? (bungsu). Entahlah. Ato karna rada sedikit manja?. Entah juga. Dan entahlah… macam apa alasannya.
            Tapi, aku lebih seneng dipanggil dede, ketimbang nama. Pernah, gagara dipangil nama “Heni!!!”… ama mama, lah aku ampe diem mata berkaca-kaca, ampe mau nangis. Cengeng. Gatau kenapa, berasa kalo orang-orang yang uda kebiasaan manggil aku “dede” sekalinya manggil  dengan nama “Heni”, berasa sakit hati #ngaco iyaaaaa ga tau ga enak gitu kalo dengernya, terus berasa ga akrab aja didengernya.
            Nah… dikampus, ada nih mangilnya “Henay”. Entah alasan apa manggil itu. Sekalinya ia yang manggil “Heni”… wahhh langsung bergelut ini ati. Ada apa nih orang ga biasanya manggil aku heni. Su’uzdhon. Astagfirullah… kan karna ga biasa manggilnya itu, jadi berasa aneh.
            Jadi, kesimpulannya… panggil aku sebiasa kamu manggil aku. hahhaha gj tapi penting. hhihi

Sabtu, 09 Juni 2012

"apa.."


Beranjak… tak ku mengerti
Malambai pun… tak ku mengerti
Menjauh sekali pun… tak ku mengerti

Jumat, 08 Juni 2012

"kerja itu enak ko"


Berfikir kalo nyari uang tuh susah. Karna mungkin denger orang-orang gede yang nyari kerja pade susah. Terpengaruh.
Ketika taun lalu uda di terima diPTN. Karna lolos diseleksi pertama jadinya ga perlu repot-repot ikut tes lagi yaaa jadinya nganggur deh dirumah nunggu orientasi. Karna pernah nganggur selama hampir-hampiran tiga bulan lebihan. Hemmm (ngetuk-ngetuk dagu pake jari telunjuk--- >> ingggg enggg berpikir) dapet ide. Pengen  kerja. Buat ngisi kosong diwaktu tiga bulan onoh. Tapi minta ijinnyooo itu loh gimana kemamah. Uda kebayang jawabannya.
Tapi bener kalo ga minta ijin nantinya malah ga dapet kerja. Dicoba. Pas minta ijin pertama, eh malah di ketawain laaah ama mamah. “mau kerja kemana?, uda belajar aja jaga kesehatan buat nanti kuliah”. Ahhh ga mau nyerah, karna emang… dari pada nganggur, lagian belum tau materi kuliah yang bakal diajak perang tuh kaya gimana-gimananya hhe.
Nyoba nyomong dengan muka, cara ngomong (intonasi, nada, jeda… kaya mau baca puisi aje) yang serius supaya meyakinkan. Okey, mulai… hemmm jawabannya basih sama kaya pertama. Tapi untuk kali ini aku jawab tuh pertanyaan yang “mau kerja dimana?”. “Aku mau ngelamar ke MCD, soalnya gajinya lumayan mah… hhe boleh yaaaaa” (gaya manja ala kucing). tapi permirsa… tetep tuh mamah kekeh, ga ngijinin kerja.
Sempet, okelah dirumah aja. Tapi… berasa bulukan diem dirumah, paling tidur, maen computer, makan… ahhhh aktivitas gitu lagi gitu lagi, kaaaan jenuh. Oke mulai ngomong lagi nih untuk ketiga kalinya. Sekarang aku minta kerja di kantor tempat kerjanya mamah. Ehhhh jawabannya malah “mana bisa… lagian uda enak-enak diem dirumah, lah kerja tuh cape de”. Nahh disitu mulai rada memelas, ngerayu, memohon-mohon, jurus kera sakti dikeluarin #loh?...abaikan. “iya, siapa tau ditempat kerja mamah ada, kan lumayan mah dari pada diem dirumah akunya bosen, kan lumayan uangnya buat nambahin keperluan kuliah (padahal alesan hhe)”.
Ga tau, semenjak ngomong itu, mungkin mamah sempet mikir… dari pada anaknya diem dirumah kaga jelas ya kerja. Karna emang orang aku kalo ada libur, kerjaannya diem dirumah hha jadi anak manis, mungkin kasian juga liat aku kaya gitu terus hha. Pas ngomong itu, akhirnya mamah ngijinin kerja. Dannnn… yang paling bahagia, setelah dikasi ijin, YES… ditempat kerjanya mamah lagi ngebutuhin orang pas banget buat dua bulan masa kerja, yaaa aku langung iya aja nerima tuh kerja, lumayan diliat dari gajinya UMR+uang lembur (uang lembur tuh bisa nyampe setengah dari gaji UMR per bulan). Jam kerja dimulai dari jam 07.30 istirahat 11.30-12.00, lanjut kerja lagi ampe jam 16.00 tapi kalo lembur tuh (karna saya yang dibutuhin jadinya saya lembur terus) ampe jam 18.00.
Sebelum mamah bener-bener ngasih ijin kerja. Aduh booo, larangannya itu loh.. nanti kalo uda dapet gaji uda tau uang, jangan males buat belajar jangan lupa ada masanya kuliah. Jangan ini, jangan itu.. dan banyak. Oke mamah, agar meyakinkan.
Dateng ke tempat kerja. Pakaian rapi item putih, sepatu pantofel. Aduhhh malu, mana ga ada yang seumuran. Hemmm uda pakaian rapi, tapi menuju tempat pengemasan pakaian tuh diganti pake topi, masker (penutup hidung&mulut yaa bukan masker yang buat muka itu lohhh), jas lab, sarung tangan, dan sepatu khusus. Karna emang tempat kerjanya di pabrik obat. Harus steril.
Satu tempat kerja, tapi ga satu kerjaan ama mamah. Dipisah. Kerjaan pertama aku dibagian pengemasan Pil KB (keluarga berencana). Disitu aku harus teliti buat mensortirnya. Mulai ngeliat nomor/tanggal bet, kemasannya, pilnya takut-takut si pilnya ada spot, atu belah, ato malah si pil placebonya kosong. Gawatnya itu kalo ampe ketauan ama QA (sebutan orang yang memeriksa semua hasil kemasan) kalo ada kemasan yang ganjil, wahhhh bakalan dibongkar tuh kemasan yang uda tersusun. Sebenernya kalo boleh jujur, kerjaannya ga cape. Karna Cuma duduk manis diruang berAC yang dinginnya itu minta ampun (disesuaikan dengan suhu obat), ruangannya yang bersih karna emang harus steril. Tapi dituntut buat teliti.
Dua minggu masa kerja, seminggu kemudian aku disuruh bantu Pa Bambang buat ngisi MH dan DT ditumpukan kertas-kertas dan buku-buku yang tebelnya itu ih waw hha. Itu kerjaan yang enak, karna Cuma ngitung-ngitung pemasukan, pengeluaran, dan lainnya apalagi ngitungnya tu pake kalkulator. Tapi, pas Pa Bambang minta aku buat bantuin dia, ada beberapa pegawai yang satu ruangan, tanda kutip “sirik”. Mungkin karna aku anak baru, tapi kerjaannya lebih enteng.       
 Setelah satu minggu bantu-bantu Pa Bambang, aku dipindah ke pengemasan skunder. Disini aku kaga betah, kenapa? Orang kerjaanya tuh ngelem/nempelin kertas di botol obat. Bau lemnya itu loh plus ngerjain kerjaan itu tu leuk-leuk sundanya ma. Tapi ga boleh ngeluh, ketauan ngeluh ama mamah bisa-bisa mati #eh.
Untung Cuma seminggu di pengemasan skunder. Dipindah lagi ke pengemasan Pil KB. Tapi beberapa hari di pengemasan Pil KB, aku di suruh bantu-bantu lagi Pa Bambang. Sebenernya ga enak kalo nerima abisnya pekerja yang lain tuh kelakuannya jadi beda “sinis”, tapi kalo nolak apa lagi, itu kan atasan (Pa Bambang itu sekertaris di Kimia Farma Bandung). Cuma tiga hari sih bantu pa bambang.
Seperti biasa aku di kembaliin ke tempat asal. Eh besoknya aku di panggil lagi oleh Pa Bambang. Untuk kali ini aku disuruh ngerjain kerjaan diruangannya, karna harus bergelut dengan komputer. Makin deh pegawai yang lain pade sinis. Sebenernya Pa Bambang nawarin yang lain buat ngebantuin diruangannya tapi harus lancar gunain komputer apalagi gunain program Microsoft Excel. Ga ada yang jawab. Jadinya Pa Bambang nyuruh dan mercayain lagi ke aku buat bantuin dia. Hemmm itung-itung asisten sekertaris hhe.
Masa kerja udah mau habis, tapi kerjaan dikantornya Pa Bambang masih numpuk. Pa Bambang minta buat memperpanjang masa kerja aku buat bantuin dia, tapi sayang masa orientasi kampus uda mau mulai. Dengan berat hati, dan emang karna aku janji ama mamah setelah ga kerja lagi untuk focus lagi kekuliah.
Hemmm emang kalo mau ngari, dapetin kerja tuh kudu punya link, biar agak mudah. Pinter-pinter bersosialisasi juga dengan pegawai baik lagi ama bosnya hhe. Pernah ada yang bilang. Percuma kalo otaknya pinter tapi bodo dalam bersosialisasi. Itu susah untuk mendapatkan kerja. Katanya.


Sabtu, 02 Juni 2012

"Tuhan... apakah ini?"


Hal yang paling menyedihkan dalam hidup kita adalah ketika kita bertemu dengan seseorang yang sangat berarti bagi kita, hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita, sehingga pada akhirnya kita harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu.... jauh, semakin menjauh...
Yaaa.. untuk menabahkan hati, kalimat “mungkin itulah yang terbaik”. Mungkin kalimat tadi, pernah terbesit, pernah dialami, bahkan ditanamkan untuk mengobati ini semua. Meskipun kadang, bahkan tidak bisa menerima takdir itu.
Tuhan mengetahui yang terbaik untuk kita,
dan akan memberi kita kesusahan untuk menguji.
Lewat cinta kita merasakan sakit hati,
supaya hikmah-Nya bisa tertanam dalam sanubari.
Begitu juga dengan cinta yang tak bertemu.
Ada satu alasan yang kadang sulit untuk dimengerti,
tetapi kita harus tetap percaya bahwa ketika Tuhan mengambil cinta dari kita,
Dia akan memberi yang lebih baik.
(Pa Budi)
           
            Sungguh. Kenapa tidak bisa melupakannya?. Tidak bisa menggantikannya. YA!, diri ini terlalu egois… sungguh terlalu egois. Hampir waktu tersita, percuma menunggu dia kembali. Namun, entahlah… terasa anggun waktu yang tersita untuk memikirkannya.
            Mungkin, karna meninggalkan… meninggalkan dengan cara membekaskan warna terindah, menumpahkan aroma yang begitu segar, memberikan rangkayan kata yang tertata rapih, semua… semua yang membuat melayang. Itu menjadi patri.
           
“Namun, bahagia… ketika ia, ketika ia tenang disana. Tempat yang yang melembutkan jiwanya”.
           

Sabtu, 26 Mei 2012

"Air Mata dari Nirwana"


Nama      : Heni Kurniati
Jurusan    : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD)


Air Mata dari Nirwana
M. Sidik
Ada nirwana diantara dua samudra
Diantara dua benua
Dengan surga diantaranya
Dan neraka membayanginya

Di nirwana ini waktu membawa visi menembus dosa
Hingga terlihat senyum keadilan pergi entah kemana
Bagi benih-benih yang katanya pemenang
Tentang hak hidup yang harusnya mereka dapatkan

Jala derajat menyeret para pemenang
Terjembap dan mengurungnya di lumpur jalanan
Menghisap perekat yang katanya nikmat
Dari pada memikirkan hak hidup yang tak tercapai

Seperti menginjak bumi dan menatap langit ke tujuh
Karena di nirwana ini hak hidup terlalu jauh bagi mereka
Malah dimonopoli orang-orang bertopeng
Yang berperan sebagai dewa

Di nirwana ini para pemenang seperti penjaja nyawa
Menyusuri setiap rintangan untuk menuntut hak hidup
Bertahan dari kepedihan dengan sedikit harapan di dada:
Kehidupan akan berpihak padanya

Di nirwana ini menuntut hak hidup bertaruh nyawa
Dari rapuhnya tiang-tiang penyangga
Yang menyangga keteguhan rangka pelindung
Hingga yang menyangga keyakinan dan harapan

Di nirwana ini mereka hanya mampu berdoa di dalam doa
Tuhan jangan biarkan harapan kami pergi
Tak ada lagi pegangan untuk kami kini
Tak diatas, maupun di bawah

Tuhan tangguhkan jiwa-jiwa kami
Pejuang-pejuang yang tak ingin surut semangatnya
Ketika langit kelam menghadang kami
Kala menuntut hak hidup kami yang dinamai pendidikan


Bandung, Mei 2012