Ketika
embun berada diatas daun. Bertahan dari goyahnya angin yang menghembus. Namun tetap
akan menghilang ketika mentari menjatuhkannya. Kering. Tapi… ia tetap
memberikan janji setiap pagi, datang dan memberikan cahaya yang begitu
menenangkan jiwa… yang melihatnya. Itulah yang ku ingin…
Jika
memang… Mentari, senja, dan malam, selalu berganti merangkak memenuhi panggilan
waktu…
Maka…
Maka… aku
butuh kejujuranmu…
Sebelum
waktu, akan datang membawa kisahmu… Karna aku, tak menginginkan penjelasan dari
siapapun kecuali darimu. Itulah yang ku inginkan…
Berputarnya
waktu, tak perlu kau berikan semua kenangan yang indah, yang memberikan
kedamain, jika itu hanya untuk sesaat. Tak perlu. Bagaimanapun itu… itulah yang
ku inginkan…
Bila…
sudah waktunya tiba. Siang terasa kelam dan gelap. Pelangi berwarnakan kelam. Angin
berhembusan mengcekam. Aku akan siap menghadapinya, memenranginya. Menatap kedepan…
mengantarkanmu. Walaupun dengan, dengan… kisahmu yang tak pernah memberikan
kejujuran. Takkan menjadikan kisah kelam ini menjadi api, menyulut membawa
amarah. Tidak akan pernah. Dan Aku takkan merubah, biarkan kisah yang memilukan
ini yang takkan ku jadikan seperti abu, hancur, namun tetap akan menyesakan. Tidak
akan pernah ku melakukannya. Namun aku… aku akan mengantarkanmu dengan
kedamain. Itulah yang ku inginkan.
Karna benar,
aku akan belajar menerima, dan memahami bahwa daun yang jatuh dari pohon, takkan
pernah menyalahkan angin, seperti halnya itu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar