Senin, 28 Maret 2016

Aku dan Waktu Ke Satu



Aku ingat! Waktu itu adalah takdir yang menentukan untuk sampai pada titik ini dan sampai nanti.

Seperti apa waktu itu?

Kamu mengenakan kemeja batik, tepatnya saat pertama kali aku melihatmu. Kita pernah presentasi bareng di ruang kelas 32.3.01 FIP Gedung IDB. Disana kamu dan rekanmu membahas.. hmmm kalo ga salah materinya tentang violin yang berkaitan dengan anak usia dini, ya ga?. Tentu aku ingat, bukan ada maksud untuk apa-apa, tapi entahlah aku begitu memperhatikanmu saat presentasi. Mungkin inilah salah satu pertanda dari Allah, agar pertemuan kita selanjutnya aku mengenalmu.

Itu pertama kalinya 23 Desember 2011 aku Heni dari jurusan PGPAUD dan kamu entah bernama apa... Bertemu, saat aku menyadarinya sebelum berteman di dunia maya.

***

Memang lagi ngehitsnya media sosial Facebook, sampai pada jamannya itu beberapa anak SD sudah memiliki akunnya. Sampai-sampai dari ngebumingnya media sosial tersebut kadang disalahgunakan ya gara-gara suka chat ada yang diculiklah, ada pemerkosaanlah, adu argumenlah yang sampai macem-macem kasusnya dibawa kemeja hijau. Bukan hanya itu tapi gara-gara Facebook dimanfaatkan juga untuk usaha, berbagai informasi seputar pendidikan, kesehatan, sampai untuk saling bersilaturahmi, eits... ada juga yang sampe cinlok, CLBK, dan hal lainnya. Hmmm.. begitupun aku dan kamu. Tak lama hanya 1 bulan tepatnya 27 Januari 2012, Allah mengatur untuk kita saling mengenal kembali. Kita mulai bercengkrama di media sosial tersebut.

Seperti kebanyakan yang ngeAdd dikomfrim, ada ngewall “terimkasih” yaa macam itulah, seringnya diabaikan, ga dibales ga dilike. Nah... tibalah kamu ngeadd, oke aku komfrim, alasan aku liat dulu teman yang sama, dan teman yang aku kenal.  Kamu juga ngewall. Kurang lebih “terimakasih, salam kenal”. Dan... ga tau kenapa dilike. Malah sampe dibales juga. Oke, penasaran liat info tentang kamu, disana tercantum dari Sumedang, tinggal di Sumedang. Dan ga tercantum kamu kuliah dimana. Dan ga pernah kepikir itu kamu... kamu yang pernah presentasi bareng di mata kuliah yang sama. Maklum, waktu itu OL pake gratisan, pake Ziro.Facebook.com ya jadinya si Foto profil yang dikenakan tidak muncul.

Nah... mungkin seling dua hari dimana pertama kalinya kita berteman di Facebook, kebetulan aku OL di PC munculah percakapan kita di wall Facebookku, dimana foto profil yang kamu digunakan terihat dan sepertinya aku pernah melihatmu. Penasaran hingga akhirnya aku meminta konfirmasi apakah kamu memang yang pernah presentasi bareng dengan jurusanku saat itu. Ternyata benar, kamu adalah orang yang pernah aku lihat saat presentasi kala itu, kita satu kampus, pernah satu kelas juga malah, ga nyangka bagiku.  

Sering OL dan Chating bareng hari demi hari tanpa aku sadari, mungkin begitupun kamu, Aku merasakan kenyamanan saat bercengkrama membahas ini itu lewat chat tersebut. Kadang tak habis pikir, aku jadi sering OL, chatingan sama kamu, itupun sampe larut. sebetulnya... ga ada perasaan saat itu, OL ya OL, chating ya chating, ga da chating ya jadi timbul perasaan suka, ga ada. Atau apakah saat itu memang aku terlalu awam untuk mengenali perasaanku, tak paham artinya kenyamanan saat bercengkrama denganmu?

Hingga tiba saatnya kita bertemu.

Gugup kali kedua bagiku bertemu dengan sengaja denganmu. Bingung pakai baju mana yang cocok, bagaimana nanti kita bertemu, bagaimana kita mulai mengobrol, bagaimana kita selanjutnya setelah pertemuan ini... itu yang aku cemaskan, karena aku takut setelah pertemuan ini kamu tak nyaman senyaman dichatingan. Tapi sebenarnya itu tak seharusnya aku pikirkan.

Sampai saatnya kita janjian untuk bertemu. Pertemuan itu ternyata nyata, karna kita tak bertukaran nomor handphone, yang dikhawatirkan takutnya salah orang. Aku lupa tepat tanggal berapa, tapi hari itu adalah Rabu, kita bertemu dengan sengaja di Perpustakaan. Itu kali kedua aku melihatmu kembali. kita tak berbincang lama saat pertemuan itu, hanya sekeder saling mengenalkan diri dan masing-masing memberikan apa yang dibawa untuk kenang-kenangan.

Hari itu adalah bahagia bagiku. Aku senang bisa bertemu denganmu pada akhirnya. Entah bagaimana senang ini aku tunjukan pada dunia, dengan sendirinya muncul hingga temanku mengira aku sedang Falling In Love, yang tanpa aku sadari. Memang benar aku tak pandai mengenali perasaanku ini. Hanya saja aku senang bertemu denganmu, dan bukan berarti aku harus berharap lebih untuk menjadi kekasihmu. Yang pasti aku akan menjaga gantungan Pick gitar yang kamu berikan dan akanku simpan dengan baik.

Waktu hadir untuk mengiringiku, kamu, kita...
Waktu jua yang mengisi hal-hal, semuanya...
Waktu yang mempertemukan kita,
Waktu yang memperkenalkan kita,
Waktu juga yang memisahkan kita,
Namun, waktu juga yang akan menjawabnya tentang kita, aku.. kamu..