Sabtu, 26 September 2015

Aku Tak Seberuntung Mereka, Tapi Mungkin Mereka Tak Seberuntung Diriku


Umurku 22 tahun, aku perempuan. Bahagia diumurku yang baru aku rasakan ini...  Alhamdullillah Allah memberikan keberkahan berlimpah.

Tidak untuk menyombongkan diri atas nikmat yang Allah berikan, namun ingin berbagi atas kebahagiaanku. Jum’at, 21 Agustus 2015 saya dan bersama rekan PGPAUD lainnya mengikuti sidang, ya memang tidak begitu lancar... saya dan dua rekan lainnya harus mengikuti sidang lanjutan yang diadakan hari Senin, 24 Agsutus 2015. Memang terasa aneh “ada gitu sidang macam gini?!”, terasa tak adil, bagaimana aku dan dua rekan lainnya yang harus mengikuti sidang lanjutan sedangkan rekan lainnya sudah lega... sedih memang, tapi bagaimanapun aku harus menguatkan diri, ini yang terbaik dari Allah agar aku lebih siap, tapi sejujurnya aku sudah enek untuk mendalami materi sidang, tapi aku akui sidang lanjutan ini merasa lebih rileks.

Alhamdullillah dengan selesainya masa studi saya ini tepat di 4 tahun, perasaannya? Jujur biasa aja, tapi senang yaa setidaknya bisa mengurangi biaya orang tuaku dengan menyelesaikan studi pas di 4 tahun, tapi merasa kehilangan... sebagai Mahasiswa, dimana punya kawan-kawan yang mungkin nanti akan jarang atau susah untuk aku temui, kegiatan-kegiatan organisasi kampus yang bertemu orang-orang hebat, yang dulu sempat ngeluh karna cape karna takut dengan orang yang belum dikenal aah.. itu mungkin dan pasti momen yang aku rindukan. Banyak ilmu yang didapat, selama aku menjadi bagian dari mahasiswa universitas pendidikan indonesia, terimakasih.

Tak berhenti dihari itu, masih senin 24 Agustus 2015... usai sidang, bapa (camer kalau sekarang hehe) langsung telepon.. langsung pada inti, beliau mengucapkan selamat atas sidang yang sudah dilaksanakan, beliau juga menanyakan tujuan beliau untuk berkunjung ke rumah untuk silaturahmi hari minggu 30 Agustus 2015, sekalian untuk melamarku, apakah aku bersedia?... nah loh? Perasaanku campur aduk, aku merasa ini mah bercandaan aja soalnya kita (aku dan calon) sepakat tidak akan ada lamaran.. langsung ke akad aja. Tapi dengan tujuan yang baik, lamaran pun dilaksanakan di tanggal 30 Agustus 2015, alhamdullillah acara pun lancar, senang juga yang bisa disaksikan oleh Pa Aki (kakek di usianya yang 100 lebih).

Namun, sebelum di Minggu 30 Agustus 2015 itu, hari Sabtu 29 Agustus 2015 usiaku menginjak di 22 tahun. Alhamdullillah Yaa Allah Maha Besar Engkau, Maha Berkehendak yang tau terbaik untuk umatnya... di umurku yang semakin mengurang, Allah memberikan kelimpahan keberkahan diumurku. Yang tadinya aku merasa dirundung kesedihan karena sidang yang tidak selesai di tanggal 21, dan harus dilanjut di tanggal 24, yang sedih melihat rekan lainnya sudah selesai, sempat berfikir aku memang tak seberuntung mereka, rizkyku belum sampai dikedaan ini, tapi yakin rizky setiap orang berbeda, begitupun kebahagian pun berbeda dalam keadaan yang berbeda... tapi atas kehendak Allah, ia berikan dihari itu juga kabar kebahagian untukku yang berlipat. Kesempatan di umur 22 tahun bisa menyelesaikan masa studi, dan di lamar... alhamdullillah kebahagian yang diberikan secara serentak.

Mungkin disisi lain ini adalah keberkahan yang Allah berikan untukku, namun disisi lain ini adalah ujian yang Allah berikan untukku... Yaa tergantung bagaimana aku mengelola hadiah ini, untuk tidak dijadikan semena-mena, untuk bisa pandai bersyukur. Karna nikmat Allah itu nyata, tau yang terbaik untuk umatnya. Dan yakin bahwa rizky setiap orang berbeda, begitupun kebahagian berbeda dalam keadaan yang berbeda.