Sabtu, 30 Juni 2012

"ungkapan kecil"


Teman… saya sangat suka baca novel. Setebal apapun aku baca. Saya juga hobby dengerin music. Dari aliran apapun (kecuali dangdut, apalagi dangdut masa kini…  wadaw liriknya itu loh… mungkin itu yang disebut karya hhi). Emmm aku juga suka nonton bola (tapi tidak terlalu panatik). Malah teman… aku… aku menghabiskan waktu luangku untuk internetan. Sampai-sampai ku akui kadang ampe lupa, lupa segalanya, dari makan, kadang karna internetan bercakap-cakap bersama keluargapun jarang. Halah waktuku selama ini hanya dipakai seperti itu?. Sayang ya?. Mana titik ibadahnya?. ga dipungkiri, semua itu pun mungkin… mungkin ada ibadahnya, setidaknya ada manfaatnya juga.
            Kadang iri, aku iri… melihat ukhti-ukhti (dikampus). Yang diwaktu luang pun mereka jadikan untuk baca Qur’an, Tillawah, yaaa baca Qur’an-nya & Tillawah itu tidak ditempatkan diwaktu sisa. Meskipun hanya beberapa ayat, beberapa lembar. Saya?, saya hanya baca Qur’an ketika sudah solat magrib saja. Itupun bacanya… jujur, hanya sekedar baca saja, yang tidak dipahami arti, maksudnya apa. Kadang mulut membaca, tapi pikiran kemana. Kegiatan diwaktu magrib sampai waktu isya itu memang rutinitas. Mamah yang membuat aturan itu. Mamah mengusahakan agar aku, menggunakan waktu itu buat mengaji ato ibadah lainnya, tidak untuk aktivitas lain. Tapi bagaimana mama tau, kalo anaknya menggunakan waktu… iya sih ngaji, tapi tidak dipahami. Bacanya pula ngasal.
            Tapi teman, berbeda ketika aku… baca novel. Sampai berlembar-lembar. Sampai bisa tertawa, menangis, senyum-senyum, focus ketika hanya baca novel. Kenapa berbeda ketika baca Qur’an?. Aku suka dengerin music, tapi kenapa kalo denger ceramah di tv-tv rasanya males?. Kenapa pula waktu bergadangku menonton bola bisa, nonton film, drama sampai bergadang. Tapi… menghabiskan malam untuk ibadah tidak bisa?. Bagaimana bisa saya menyalahkan setan. Yang jelas-jelas diri sendirilah yang salah.
Teman… sesungguhnya, banyak hal yang ingin aku bisa sampaikan… yang sesungguhnya aku iri… pada mereka yang menjalankan tugasnya, dijalan-Nya. Karna aku juga ingin menjadi wanita yang pantas untuk laki-laki baik. Wanita yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik pula, dan sebaliknya. Bukankah begitu?...  
            

1 komentar:

  1. ia keep strugling heniIii,,, jgn menyerah, kalo heni mau pasti bisa,,, >,< ayooo aku mendukungmu

    BalasHapus