Sedikit
saja… ijinkan aku tuk menulis dan mengungkapkan…
Jika aku pantas untuk mengeluh,
kecewa… aku akan mengungkapkannya… tapi apakah aku pantas?...
Kenapa
disaat kepercayaan itu telah ada, kasih sayang itu telah ada, cinta itu telah
ada.. tapi… tapi kenapa menghilang, pergi begitu saja… ketika keercayaan, kasih
sayang, cinta itu telah tumbuh? Kenapa?... dan terpaksa membiarkan layu…
terluka…
Kenapa aku harus
terperangkap dengan soal pilihan…
Soal pilihan yang akan
menjadi perangkap …
“jika hidup itu
soal pilihan… bagaimana caranya kau melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau
adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu”
-Tere liye-
Pilihan terkadang
membutakan… lalu tersungkur
Pilihan terkadang
keberuntungan… lalu merona
Mungkin…
kata “mungkin” yang membuat hati ini lebih tenang
Yaa…
mungkin…
Tapi…
ini bukan mungkin…
Karunia… kebahagiaan… apapun yang
membuat kita bahagia… percayalah janji Tuhan atas karunianya, dan kebahagiannya
tidak cukup sampai disini, berhenti disini… dan itu bukanlah suatu pilihan…
bukan pilihan…
Karunia
dan kebahagian itu akan terus mengalir…
meski
darah ini berhenti mengalir…
meski
jantung ini berhenti berdetak…
itu
takkan berhenti. Kecuali dengan kita mengikat janji Tuhan itu dengan bersyukur…
tapi…
masih kah aku pantas untuk mengeluh… kecewa…
benar,
aku tak pantas untuk mengeluh, bahkan kecewa…
Tuhan
saja tak berhentinya memberikan atas karunia dan kebahagiannya yang takkan
pernah berhenti disini… janji Tuhan…
Tapi…
masih kah aku pantas untuk mengeluh… kecewa… bahkan menyesal…
Benar,
aku tak pantas … untuk semua itu…
Karna “nikmat
mana yang kau dustakan”
Dan
karna itu aku tak pantas untuk mengeluh, kecewa, bahkan menyesal dengan nikmat
yang telah diberikan-Nya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar