Penampilannya
sangat sederhana. Namun itu yang membuat diriku terpukau. Hemmm, melihatnya... apa
yaaa???, dari gaya rambut seperti Justin Bieber hhaha enga deng, pokoknya gaya
rambut yang aku ga tau itu apa namanya, rambut lurus sedikit galing-galing ga lepek
dan rapi sesuai model jamannya lah. Matanya… seperti almond dibalik kaca mata
itu yang aku ngefens dari dia, tatapannya tajam mengisyaratkan ada sesuatu hal
ingin disampaikan. Hidung mancung, perpaduan pipi dan bentuk wajah yang sesuai.
Badannya ga gemuk ga kurus juga, sedang-sedang lah, tinggi, kulitnya… kulit
tropis, Indonesia bangetlah, emmm… kalo dari segi penampilannya dia tuuuh
bersih, rapi, wangi, dan yang aku suka, dia tuh bisa mempadukan warna dan gaya
sesuai bodynya. Ciri khas dia tu, kalo sekolah suka pake jaket, ato ga didouble
kemeja si seragam sekolahnya tuh. Ga begitu bisa mengdeskripsikan dia tuh
seperti apa hhehe.
Bicara tentang kaca mata. Tah tau
kenapa, enak aja gitu… kalo liat orang yang berkacamata, tapi pilihan juga lah.
Biasanya orang berkacamata itu ulet, pinter, emmm ada yang ngomong juga
biasanya pendiam, katanya sih. Itu khusus buat orang yang berkaca matanya emang
karna minus atau apalah, bukan karna alay.
Beda kalo jaman sekarang tuh. Kebanyakan
orang yang sekarang pake kaca mata, bukan karna emang minus atau apalah,
tapinya karna gaya-gayaan. Ehhh tapi yang aku liat, mereka tuh gaya-gayaannya aduhhhh hampir ke’alay #ups hihi mending gitu
yaa kalo sikaca matanya bermerk, lah ini? Hhaha
Kembali. Perubahan yang begitu cukup drastis
bagi saya. Dan tentunya perubahan itu alhamdullilah yang membuat diriku nyaman
dan orang lain pun nyaman dengan perubahanku, semoga perubahan ini pun bisa menjadi inspirasi atau pun motivasi bagi semua. Sebenarnya perubahan itu, niat
awal karna ingin menjadi wanita sholeh untuk dia. Namun, ini kehidupanku untuk
kebaikan sekarang dan nanti, aku ubah posisi niat ini. Menjadi dia yang kedua. Senang… perubahan ini pun didukung oleh dia, “selamat,
pasti kamu bisa melewati semua”. Aku tau maksudnya dia. Konsekuensi perubahan
ini, yang harus diperkuat iman.
***
Sepatu Vans bercorak warna hitam,
merah, putih atau Sepatu Adidas yang dominan warna putih yang dipadukan warna
biru langit dan hitam itu yang menjadi patokanku kalo dia ada. Dan memang benar
dia ada. Perkenalan awal karna tatapan tajam dibalik kaca matanya yang menyorot
bola mataku. Huhhhh tangan ini dingin sekali. Gugup? Yaaaa, Terpaku? Terpukau? Hahhhh
semua itu ada, nampak sekali.
Apa pulalah ini perasaan yang aku
rasa?, Sama kah seperti dia?. Menunggu apa yang ingin dia katakan. Kenapa?,
isyarat tatapannya itu loh buat penasaran. Yaaa seperti ada yang ingin
disampaikan. Setiap ada tatapan itu, setiap pula bibirnya ingin menyampaikan
sesuatu… namun apalah kesempatan waktu tak memberikan.
“tunggu saja waktunya!, sabar ”.
empat kata, yang membuat aku semakin penasaran. Apa maksudnya? Ga ngerti
akunya. Lama, menunggu apa yang ingin disampaikan. Ternyata hanya ingin
menyampaikan “tunggu saja waktunya, sabar…”. Sampai saat ini, masih menggantung
apa maksud perkataan itu. Aku akan tunggu, kepastian dari kata-katamu, meski waktu sudah tiga tahun berlalu.
Meriliriknya suatu keinginan, untukku…
Menatapnya suatu kekaguman, bagiku…
Membaui aromanya suatu ketenangan dalam
jiwaku…
Merindukannya suatu keterbiasaan dalam
hidupku…
"emmm... kejelasan apa yang ingin disampaikan?"
nice post,,, :D semacam cidaha gtu yah?
BalasHapus