Jumat, 06 April 2012

"Tatapan"


Penampilannya sangat sederhana. Namun itu yang membuat diriku terpukau. Hemmm, melihatnya... apa yaaa???, dari gaya rambut seperti Justin Bieber hhaha enga deng, pokoknya gaya rambut yang aku ga tau itu apa namanya, rambut lurus sedikit galing-galing ga lepek dan rapi sesuai model jamannya lah. Matanya… seperti almond dibalik kaca mata itu yang aku ngefens dari dia, tatapannya tajam mengisyaratkan ada sesuatu hal ingin disampaikan. Hidung mancung, perpaduan pipi dan bentuk wajah yang sesuai. Badannya ga gemuk ga kurus juga, sedang-sedang lah, tinggi, kulitnya… kulit tropis, Indonesia bangetlah, emmm… kalo dari segi penampilannya dia tuuuh bersih, rapi, wangi, dan yang aku suka, dia tuh bisa mempadukan warna dan gaya sesuai bodynya. Ciri khas dia tu, kalo sekolah suka pake jaket, ato ga didouble kemeja si seragam sekolahnya tuh. Ga begitu bisa mengdeskripsikan dia tuh seperti apa hhehe.
            Bicara tentang kaca mata. Tah tau kenapa, enak aja gitu… kalo liat orang yang berkacamata, tapi pilihan juga lah. Biasanya orang berkacamata itu ulet, pinter, emmm ada yang ngomong juga biasanya pendiam, katanya sih. Itu khusus buat orang yang berkaca matanya emang karna minus atau apalah, bukan karna alay.
            Beda kalo jaman sekarang tuh. Kebanyakan orang yang sekarang pake kaca mata, bukan karna emang minus atau apalah, tapinya karna gaya-gayaan. Ehhh tapi yang aku liat, mereka tuh gaya-gayaannya  aduhhhh hampir ke’alay #ups hihi mending gitu yaa kalo sikaca matanya bermerk, lah ini? Hhaha
             Kembali. Perubahan yang begitu cukup drastis bagi saya. Dan tentunya perubahan itu alhamdullilah yang membuat diriku nyaman dan orang lain pun nyaman dengan perubahanku, semoga perubahan ini pun bisa menjadi inspirasi atau pun motivasi bagi semua. Sebenarnya perubahan itu, niat awal karna ingin menjadi wanita sholeh untuk dia. Namun, ini kehidupanku untuk kebaikan sekarang dan nanti, aku ubah posisi niat ini. Menjadi dia yang kedua.  Senang… perubahan ini pun didukung oleh dia, “selamat, pasti kamu bisa melewati semua”. Aku tau maksudnya dia. Konsekuensi perubahan ini, yang harus diperkuat iman.
***
            Sepatu Vans bercorak warna hitam, merah, putih atau Sepatu Adidas yang dominan warna putih yang dipadukan warna biru langit dan hitam itu yang menjadi patokanku kalo dia ada. Dan memang benar dia ada. Perkenalan awal karna tatapan tajam dibalik kaca matanya yang menyorot bola mataku. Huhhhh tangan ini dingin sekali. Gugup? Yaaaa, Terpaku? Terpukau? Hahhhh semua itu ada, nampak sekali.
            Apa pulalah ini perasaan yang aku rasa?, Sama kah seperti dia?. Menunggu apa yang ingin dia katakan. Kenapa?, isyarat tatapannya itu loh buat penasaran. Yaaa seperti ada yang ingin disampaikan. Setiap ada tatapan itu, setiap pula bibirnya ingin menyampaikan sesuatu… namun apalah kesempatan waktu tak memberikan.
            “tunggu saja waktunya!, sabar ”. empat kata, yang membuat aku semakin penasaran. Apa maksudnya? Ga ngerti akunya. Lama, menunggu apa yang ingin disampaikan. Ternyata hanya ingin menyampaikan “tunggu saja waktunya, sabar…”. Sampai saat ini, masih menggantung apa maksud perkataan itu. Aku akan tunggu, kepastian dari kata-katamu, meski waktu sudah tiga tahun berlalu.

Meriliriknya suatu keinginan, untukku…
Menatapnya suatu kekaguman, bagiku…
Membaui aromanya suatu ketenangan dalam jiwaku…
Merindukannya suatu keterbiasaan dalam hidupku…

"emmm... kejelasan apa yang ingin disampaikan?"
                                                                

1 komentar: