Jika
waktu ingin memanggilku… maka panggilah
Namun…
ijinkanlah aku, mempersembahkan kebahagian untuk ibu…
Teman... Ketika teringat
sebuah pengorbanan, perjuangan, kasih sayang cintanya orang tua, terutama ibu…
dan ketika pengertian seorang ibu tiada habisnya tanpa penyesalan yang
berlarut-larut, namun tetap memberikan kepercayaannya, motivasinya tiada henti…
tetapi seorang anak, seorang diri ini yang belum bisa memberikan setidaknya
sepucuk, hanya sepucuk… namun belum aku berikan sebuah kebahagian untuknya…
berikanlah yaa Allah waktuku untuk bersamanya...
Yaa
Allah... Melihat senyum orang tua, terutama ibu merupakan kebahagian yang
sangat indah, terlihat menentramkan, menyejukan hati ini. Apalagi senyum yang
terukir itu karna alasannya adalah aku, anaknya.
“Bu... mengapa aku
terlambat untuk merasakan keindahan saat-saat bersamamu? Kenapa aku terlambat
merakasan, mengartikan senyumanmu?...”
Yaa
Allah... bagaimana caranya aku akan menyampaikan ini semua pada ibu? Aku takut. Aku sangat takut yaa
Allah... aku takut kehilangan senyuman ibu. Yaa Allah... taukah? betapa
khawatirnya ibuku kalau mengetahui semua
ini. Bukan, bukan hanya takut kehilangan senyum ibu, namun aku takut merenggut
kebahagiannya, aku takut merenggut segala-galanya ketika aku akan
meninggalkanya... lingdungilah dia...
Ketika
aku sudah pantas untuk mengungkapkannya namun itu tidak menyakiti ibu, membuat
ibu sedih, aku akan mengungkapkannya. Namun.... aku takut.
Yaa
Allah... ijinkanlah hamba untuk mempersembahkannya. Berilah waktu ini lebih
lama, tentramkanlah detak jantung ini sekejap saja yaa Allah... hanya sekejap
untuk memasang isi waktu ini bersamanya... janganlah rasa sakit ini
membuatnya menguraikan air mata ibu. Injinkanlah yaa Allah... Biarlah ku
mengatur detak jantung ini agar ku selalu bersamanya... memasang keindahan
bersamanya. Ijinkanlah...
Seorang
wanita, bermahkota ibu menggengam jari-jari kecil
Ikatan
ini tidak akan terurai
Karna
tautan darah, akidah, rohmat dari allah
Kaitkanlah
kasih sayangmu bu...
Jangan
kau uraikan air matamu bu...
Aku mohon...
Kini
ibu.. peganglah tanganku ini
Genggamlah
tanganku ini
Selama
waktu tersisa yang berpihak padaku...
Tenanglah,
Ku akan menantimu disana...
Tentramlah
disini, tanpaku, maafkanlah...
Yaa Allah lindungilah
ibuku,
Aku yang akan menanti,
disana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar