Kamis, 27 Juni 2013

"Harapan. Waktu Terpasang Untuk Ibu..."

Jika waktu ingin memanggilku… maka panggilah
Namun… ijinkanlah aku, mempersembahkan kebahagian untuk ibu…

Teman... Ketika teringat sebuah pengorbanan, perjuangan, kasih sayang cintanya orang tua, terutama ibu… dan ketika pengertian seorang ibu tiada habisnya tanpa penyesalan yang berlarut-larut, namun tetap memberikan kepercayaannya, motivasinya tiada henti… tetapi seorang anak, seorang diri ini yang belum bisa memberikan setidaknya sepucuk, hanya sepucuk… namun belum aku berikan sebuah kebahagian untuknya… berikanlah yaa Allah waktuku untuk bersamanya...
Yaa Allah... Melihat senyum orang tua, terutama ibu merupakan kebahagian yang sangat indah, terlihat menentramkan, menyejukan hati ini. Apalagi senyum yang terukir itu karna alasannya adalah aku, anaknya.

“Bu... mengapa aku terlambat untuk merasakan keindahan saat-saat bersamamu? Kenapa aku terlambat merakasan, mengartikan senyumanmu?...”

Yaa Allah... bagaimana caranya aku akan menyampaikan ini  semua pada ibu? Aku takut. Aku sangat takut yaa Allah... aku takut kehilangan senyuman ibu. Yaa Allah... taukah? betapa khawatirnya  ibuku kalau mengetahui semua ini. Bukan, bukan hanya takut kehilangan senyum ibu, namun aku takut merenggut kebahagiannya, aku takut merenggut segala-galanya ketika aku akan meninggalkanya... lingdungilah dia...
Ketika aku sudah pantas untuk mengungkapkannya namun itu tidak menyakiti ibu, membuat ibu sedih, aku akan mengungkapkannya. Namun.... aku takut.
Yaa Allah... ijinkanlah hamba untuk mempersembahkannya. Berilah waktu ini lebih lama, tentramkanlah detak jantung ini sekejap saja yaa Allah... hanya sekejap untuk memasang isi waktu ini bersamanya... janganlah rasa sakit ini membuatnya menguraikan air mata ibu. Injinkanlah yaa Allah... Biarlah ku mengatur detak jantung ini agar ku selalu bersamanya... memasang keindahan bersamanya. Ijinkanlah...

Seorang wanita, bermahkota ibu menggengam jari-jari kecil
Ikatan ini tidak akan terurai
Karna tautan darah, akidah, rohmat dari allah
Kaitkanlah kasih sayangmu bu...
Jangan kau uraikan air matamu bu...
Aku mohon...
Kini ibu.. peganglah tanganku ini
Genggamlah tanganku ini
Selama waktu tersisa yang berpihak padaku...
Tenanglah, Ku akan menantimu disana...
Tentramlah disini, tanpaku, maafkanlah...

Yaa Allah lindungilah ibuku,
Aku yang akan menanti, disana...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar