Sudah beberapa Malam
ini tak seperti biasanya. Sepi... hanya bisikan dedaunan dari tiap gesekan
diantara mereka oleh sentuhan angin.
Bawelannya
hilang begitu saja. Aku rindu engaku Pa...
Beliau yang
sangat... sangat... sangat sayang aku, anaknya. Aku mengetahuinya karna dia
memberikan kasih sayangnya bukan hanya tutur kata yang dia ucapkan, tapi beliau
membuktikan dengan prilakunya. Yang selalu terniang kata-katanya adalah “Bapak
itu sayang anak-anak bapak, tapi bapak sangat sayang pada anak kesayangan bapak
yaitu kamu... dee...”.
Bapak adalah
orang yang tidak pintar untuk mendekati anaknya, dengan gombalannya. Selalu
gagal. Jika beliau ingin mengajakku berbincang beliau pasti akan bertingkah
salah, dan melakukan kesalahan dengan ke so tahuannya. So pura-pura tahu ini
itu tapi padahal jelas-jelas salah. Disitulah kita berdua, kadang jika terlibat
Mama, kami sering berdebat ringan hal-hal sepele. Tapi ternyata... disitulah
Bapak membuat komunikasi diantara kami, itulah racikan untuk menjalin
komunikasinya dengan membuat kesalahan yang sengaja terlihat bodoh. Dengan
bertingkah so tahu ini itu membuat terpancing aku untuk mengkomen atas
kesotahuannya.
Beliau sangat
bawel dibanding Mama... dari mulai makan, hingga jadwal kuliahku saja dia
sangat peka memperhatikan anaknya yang satu ini, aku. Tapi... sering aku mengabaikan
kasih sayangnya, perhatiannya dalam betuk bawelannya. Beliau juga sangat peka
terhadap anaknya ketika sakit, cekatan mengurusiku. Beliau tidak pernah marah
terhadap anaknya ini. Mungkin karna Aku anak kesayangannya.
Entah... sudah
beberapa hari ini aku meindukannya. Merindukan kasih sayangnya, perhatiaanya,
termasuk bawelannya. Aku rindu engkau Pa...
Pa... apakah
engkau baik-baik saja? Kapan pulang? Aku rindu Bapak... dirumah sepi tanpa
engkau... kami berdua kesepian tanpa engkau... kami membutuhkanmu... meski aku
tahu, engkau pergi untuk mencari biaya hidup keluarga kecilmu ini, aku tahu
itu... semoga engkau lekas kembali dengan selamat, sehat, dan selalu
mendapatkan perlindungan dari Allah dimanapun engkau berada. Pa... aku, kami
merindukanmu...