Jumat, 23 Januari 2015

"Dulu Imajinasiku"


Sedang teringat hobbi masa muda dulu. Ya! Di usia... sebelum masuk kuliah yah tepatnya dari SMA ke bawah. Aku hobbi banget ngehayal, imajinasi. Sebelum tidur aja enaknya ngehayal sampe di pinggir bantal pasti aja ada buku dan beberapa lembar kertas yang emang ~lecek. Kertas itu berisi desain rumah *jangan mikir kalo gambarnya desain ala-ala arsitektur ya!.

Gambar di kertas itu gambar yaa coretan tapi berarti banget, bagaimana tidak? gambar desain itu adalah sebagai rumah impian nanti kelak saat berumah tangga dan mempunyai anak. Disana juga sudah tergambar ada berapa kamar tidur termasuk untuk anakku kelak (sedikit digambarin aku sudah siapkan 5 kamar di gambar tersebut, 1 untukku dan suami di lantai bawah, 3 untuk anak-anakku *ga tau kenapa dulu aku sih ingin punya anak tiga anak pertama laki-laki, kedua perempuan, dan yang bungsu anak laki-laki pula, nah 1 kamar lagi kamar untuk tamu nah sisa kamar tersebut dilantai dua), selain itu aku juga siapkan perpustakaan keluarga, musola juga yang dilantai dua. Untuk di lantai 1 hanya kamar utama, dapur dan ruang tamu yang aku gambarkan. Ahh yang paling menyenangkan adalah halaman belakang aku selipkan kolam renang berukuran kecil dan aku juga membuat taman kecil untuk jenis taman-tanaman disana.

Iya aku tidak secara detail menggambar halnya arsitektur. Tapi detail rumah impianku menggunakan imajinasi, bukan hanya itu aku juga menggunakan imajinasi bagaimana nanti aku melayani suami, mengurus anak-anakku, dan berimajinasi profesiku sebagai bidan. Yah.. karna dulu aku bercita-cita ingin menjadi bidan. Tapi bukan hanya itu loh! Cita-citaku juga ingin menjadi arsitektur, mempunyai tempat anak-anak yang kurang beruntung, dan menjadi penulis. Tapi untuk hal menjadi arsitektur dan penulis itu aku jalani sebagai hobiku saja.

Oh iya kembali ke topik pertama. Nah, ternyata aku merindukan daya khayalku. Sekarang jarang bahkan sudah terhitung sangat jarang untuk berkhayal sebelum tidur yang menjadi tidurku lelapku. Soalnya sekarang mah boro-boro berimajinasi yang ada aku pikirin tugas-tugas kuliah, pacar, keluarga, profesiku.. yah yang pasti sekarang aku hanya mikirin yang emang saat ini harus kau kerjakan, bereskan, jalani. Ternyata masa itu memang menyenangkan aku rindu itu. Karna aku bebas untuk bekhayal dimana waktu untuk bekhayal lebih banyak dibanding sekarang. Rindu juga dimana imajinasiku juga tergambarkan.

Hmmm.. mungkin sebagian orang bernyatakan bahwa baekhayal hanya untuk menghabis-habiskan percuma. Namun tidak bagiku, itu hal yang menyenangkan terlebih jika khayal impianku tergapa. Seperti ungkapnya pa Ridwan Kamil “dari imajinasi bisa jadi karya”.




"Intinya Aku Rindu"


Entahlah.. sama dengan hari yang pernah ku rasakan sebelumnya. Bahkan terlalu sering, tapi tak pernah kapok tak pernah bosan dengan kedatangan rindu ini pada dia.

Ya begitulah.. bahkan rindu ini tak direncanakan untuk selalu hadir. Rindu ini selalu datang untuk menemaniku, ah bahkan ternyata asik yah ketika rindu ini datang, aku bisa tersenyum tersipu sendirian bahkan aku bisa merasakan kebersamaan kita dikala rindu ini datang. Ya tentu namanya juga rindu yaa begini. Imajinasi tentang kenangan bermunculan. Apalagi kenangan yang menyenangkan, ingin kembali terulang ingin ke masa dimana kenangan itu terjadi.

Tapi tak di pungkiri rindu ini membandel, ya! Bisa terbayar saat bertemu dengannya, itu pun akan langsung kembali hadir rindu ini saat dia tak di dekatku lagi. Memang agak terganggu jika terus rindu ini menguntit.

Namun bagaimanapun aku berharap rindu ini tak akan ada akhir hayatnya. Berharap rindu ini terus ada, dengan pengecualian dia pun harus tetap bersamaku.


Pada intinya aku hanya ingin menyampaikan “rindu ini hadir terus loh! Dan aku butuh pertanggung jawaban karenanya! hehe”