Sabtu, 26 Mei 2012

"Air Mata dari Nirwana"


Nama      : Heni Kurniati
Jurusan    : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD)


Air Mata dari Nirwana
M. Sidik
Ada nirwana diantara dua samudra
Diantara dua benua
Dengan surga diantaranya
Dan neraka membayanginya

Di nirwana ini waktu membawa visi menembus dosa
Hingga terlihat senyum keadilan pergi entah kemana
Bagi benih-benih yang katanya pemenang
Tentang hak hidup yang harusnya mereka dapatkan

Jala derajat menyeret para pemenang
Terjembap dan mengurungnya di lumpur jalanan
Menghisap perekat yang katanya nikmat
Dari pada memikirkan hak hidup yang tak tercapai

Seperti menginjak bumi dan menatap langit ke tujuh
Karena di nirwana ini hak hidup terlalu jauh bagi mereka
Malah dimonopoli orang-orang bertopeng
Yang berperan sebagai dewa

Di nirwana ini para pemenang seperti penjaja nyawa
Menyusuri setiap rintangan untuk menuntut hak hidup
Bertahan dari kepedihan dengan sedikit harapan di dada:
Kehidupan akan berpihak padanya

Di nirwana ini menuntut hak hidup bertaruh nyawa
Dari rapuhnya tiang-tiang penyangga
Yang menyangga keteguhan rangka pelindung
Hingga yang menyangga keyakinan dan harapan

Di nirwana ini mereka hanya mampu berdoa di dalam doa
Tuhan jangan biarkan harapan kami pergi
Tak ada lagi pegangan untuk kami kini
Tak diatas, maupun di bawah

Tuhan tangguhkan jiwa-jiwa kami
Pejuang-pejuang yang tak ingin surut semangatnya
Ketika langit kelam menghadang kami
Kala menuntut hak hidup kami yang dinamai pendidikan


Bandung, Mei 2012

Selasa, 15 Mei 2012

"arti cinta, tentang cinta, dan cerita cinta"


Detak jantung terus berlantun
Langkah kaki tetap terpadu
Dalam lembaran penuh warna kehidupan
Angan yang terpendam kan terwujud
Cita-cita yang tinggi kan tergapai
Dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan
Itulah arti dari mencintai diri sendiri
                                                   
Jika kita mencintai seseeorang, kita kan senang tiasa mendo’akan, walaupun tiada disisi kita.
Tuhan memberikan kita dua buah kaki untuk berjalan. Dua buah tangan untuk menggenggam. Dua buah telinga untuk mendengar, dua buah mata untuk melihat.
Tapi… mengapa Tuhan, memberikan sekeping hati pada kita?. Karna… Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah cinta.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal. Jika kita masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah. Jika kita masih merasa sanggup. Jangan sesekali kita mengatakan, kita tidak mencintainya lagi. Jika kita masih tidak dapat melupakannya.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, Walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya. Dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan kepercayaan untuk membangun kepercayaan. Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta kepada orang yang tersayang. Hingga ia, meninggal dunia, dan terpaksa mencatat kata-kata dipusaran. Sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yang tersimpan, jika kita, dia selagi ada.
Mungkin tuhan, mengiinginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yan salah. Sebelum, bertemu dengan orang yang tepat. Kita harus mengerti. Bagaimana berterimakasih atas karunianya tersebut.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis. Debu menjadi emas. Keruh menjadi bening. Sakit menjadi sembuh. Jaram menjadi telaga. Derita menjadi nikmat. Dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan, mencintai seserang yang tidak mencintai kita. Tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian mengatakan cinta itu kepadanya.
Seandainya, kita ingin mencintai atau memiliki hati seseorang. Ibaratkan menyentuh sebatang mawar merah. Kadang kala kita mencium wangi mawar tersebut. Tetapi ada kalanya kita merasakan bisa duri menusuk jari.
Hal  menyedihkan dalam hidup kita. Ketika kita bertemu seseorang yang berarti bagi kita, hanya untuk menemukan pada akhirnya tidak berarti dan dan harus membiarkannya pergi.
Kadang kala, kita menghargai orang yang mencintai sepenuh hati, sehinnga kita kehilangannya. Saat itu tiada guna penyesalan, karna kepergiaannya, tanpa berkata lagi. Cintailah dia atas dasar, siapa dia sekarang. Bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, sekiranya kita mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta. Karna cinta juga bisa menjadi orang sehat menjadi sakit. Orang gemuk menjadi kurus. Orang normal menjadi gila. Orang kaya menjadi miskin. Raja menjadi budak. Jika… cintanya itu, disambut oleh para pecinta PALSU.
Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai, tersimpan keburukan didalamnya. Dan kkemungkinan apa yang kita benci, tersimpan kebaikkan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya Bakhil
Cinta kepada peremppuan artinya alam
Cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana
Cinta kepada mati artinya hidup
Cinta kepada Tuhan artinya taqwa

Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut. Pasti ia akan membawa seekor ikan. Dan lemparkanlah seseorang yang gagal dalam bercinta pada segudang roti. Pasti dia akan mati kelaparan.
          Seandainya kita dapat, berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam. Tetapi tidak mempunyai cinta dan kasih. Dirimu tak ubah seperti yang bergong yang bergaung, atau sekedar orang bercangkang yang bergemerecik.
Cinta adalah keabadian. Dan kenangan adalah hal yang terindah dalam cinta yang pernah dimiliki. Siapa pun pandai menghayati cinta. Tapi tak seorang pun dapat menilai cinta. Karna cinta bukanlah sesuatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata. Sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.
          Cinta mampu meluluhkan besi. Menghancurkan batu. Membangkitkan yang mati. Dan meniupkan kehidupan kepadanya. Serta budak menjadi pemimpin. Itulah dasarnya cinta.
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai, menjadi dirinya sendiri. dan merubahnya seperti gambar yan kita inginkan. Jika tidak… kita, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri. yang kita temukan didalam dirinya.
Kita tidak akan pernah tau, bila… kita akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tangan, dan jangan biarkan dia pergi dengan cinta, rasa tanda Tanya besar dihatinya.
Cinta bukan kata yang murah dan lumrah. Tetapi cinta adalah anugrah tuhan yang indah dan suci. Jika manusia dapat melihat dan menilai kesucian itu.
          Bercinta memang mudah, dan untuk dicintai pun memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai, itulah yang sukar diproleh. Jika saja kehadiran cinta, sekedar untuk mengecewakan. Lebih baik cinta tu tak pernah hadir. Karna cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagian didalamnya.
          Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang dia akan hadir disaat kita tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia. Tapi sering juga bikin sedih. Tapi cinta baru berharga, kalau diberikan kepada seseorang yang mampu menghargainya. Jadi, jangan terburu-buru dan pilihlah yang terbaik.
          Cinta bukan, bagaimana pasangan yang sempurna bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri. jangan pernah bilang I LOVE YOU kalau kita tidah pernah peduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak berharap. Jangan prnah menyentuh kehidupan seseorang, kalau itu untuk menyakiti hatinya. Jangan pernah menatap matanya, kalau semua yang dilakukan, kita hanya untuk berbohong.
          Hal yang paling kejam pada seseorang adalah membiarkan mencinta. Sementara kita tidak sanggup untuk menangkapnya. Cinta itu bukan “ini, salah kamu!!!”, tapi “maafkan aku”, bukan “kamu gimana sih!”, tapi “aku disini”, bukan “gimana sih kamu”, tapi “aku ngerti ko”, bukan “coba kamu kayak gini…!”, tapi “aku, cinta kamu seperti apa adanya”.
          Kau memiliki yang pas yang paling benar. Bukan diukur dari seberapa lama, kita sudah bersama maupun berapa sering kita bersama. Tapi apakah selama kita bersama, kita selalu mengisi satu sama lain?, dan saling membuat hidup berkualitas.
          Cara jatuh cinta. Jangan jatuh terduyung-duyung. Konsisten tapi jangan memaksa. Berbagi dan jangan bersikap tidak adil. Mengerti dan cobalah tidak banyak menuntut. Sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu. Memang, sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain. Tapi lebih sakit lagi, orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita. Lebih menyakitkan, ketika berpisah dengan seseorang. Lebih menyakitkan lagi, apabila seseorang yang kita sayang, tidak tau apa yang sesungguhnya kita rasakan.
          Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta. Hanya untuk menemukan, bahwa dia bukan untuk kita. Dan kita sudah menghabiskan waktu untuk yang tidak menghargainya.

Cinta adalah semangat
Cinta adalah kepercayaan
Cinta adalah energy yang tidak bisa dimusnahkan
Ia hanya bisa berubah bentuk
Cinta memeng tak harus memiliki
Karna mencinta berarti… memberitahu tanpa meminta

By : Om’ Mario Teguh

Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan anggun tentangmu

keep spirito!!! cisss.. cisss.. we cisss :)

Sabtu, 12 Mei 2012

"tak guna"

HK
nyamuk  bernyanyi berniang merdu
ikhlas, demi simerah
biru menghilang berganti jingga
gelap melenyapkan semua
aksi yang seakan bisa menghidupi
seakan tak maukalah tawanan mamalia memblokir
redup…
dikesunyian, menenangkan
terasa, terbangun, menyadari
sakit…
 terkalahkan tipu daya
balasan, amarah
menepak membekas merah hitam
di putihnya
ternodai



".....?"


Minggu-minggu yang lalu. Aku dipilih buat ikut mumas. Sebenernya kaga dipilih juga, aku harus dateng buat ngasih Laporan (LPJ). Dan ngumumin siapa yang bakal jadi KAHIM dan WAKAHIM.
Denger kata mumas, sebenernya rada gimana gitu ya buat ikut acara itu. Denger dari jurusan yang laen tu, kalo ada mumas, setidaknya beres-beres acaranya ampe dua, tiga harilah, bahkan bisa lebih, itu pun ampe malem. Ihhh waw. Mumas ohhh mumas… jujur junuh. Tapi penting buat perbaikan, dan emang buat kepentingan kita bersama toh.
 Jurusan aku, beres mumas satu hari. Ga full satu hari sih. Allahmdullilah ga ampe berhari-hari hhhi.  Masalahnya pas ada mumas, pas lagi ada UTS juga. Hubungannya? Ya buat belajar hha so rajin. Jadi rugi gitu ikut mumas ato ngeganggu gitu ada mumas? ga gitu juga, Cuma waktunya kurang tepat. Kalo boleh saran ma, pas diadakan mumas tu jangan pas lagi UTS juga, gitu.
Ohh iya, pas beberapa hari yang lalu. Ada yang nannya. “teh… dari jurusan apa?” yang nannya itu anak UPI juga. “jurusan PGPAUD” tegasku. Dengan muka blahbloh plus ceng-ngengesan tu orang ngomong “hah? PGPAUD? Itu judul buku? Apa nama jurusan? Dari FPOK? Ato MIPA?”. Jujur… tu orang emang be’let ato pura-pura be’let, ngakaklah dengernya plus kesel juga. Masa dibilang judul buku?, orang dia nannya jurusan apa, yaaa aku jawab jurusan aku juga heuuuuu --__--“ jaman ayeuna…
Nah… dari situ. Pengen majuin dikenal juga jurusan aku. Setidaknya ga dipandang ecek-ecek. Nyerilah, dibilang judul buku. Terlalu tu orang. Mungkin perlu waktu juga dan emang tantangan yang bener-bener buat ngenalin jurusan aku, ga mudah. Maksudnya kalo ngenelin dengan cara yang lewat prestasi itu perlu proses. Dimana-mana juga yang bertahan lama itu yang perlu proses yang berkualitas tanpa mengenal instan-instanan dan yang mengenal kontribusinya.
Itu salah satu buat ikut di Himpunan PGPAUD juga. Mudah-mudahan lewat ikut himpunan aku bisa ngasih sesuatu yang bermanfaat tentunya buat PGPAUD-ku.


"em'meng"


Tu kucing ngagettin. Yaaa pas lagi beres-beres halaman, ehhh tiba-tiba sikucing nyamperin. Ga tau kucing sopo. Kucingnya bersih (emang sih hewan yang dikenal suka bersih-bersih itu ya kucing), warnanya putih ada warna itemnya juga. Dia berjenis kelamin cowo. Pas nyamperin dianya tuh ngelus-ngelus kepalanya (manja-manjaan) kekaki aku.
 Yowislah si kucing pasti mau minta makan makanya dateng ke aku so kenal yaa sikucingnya. Dikasih roti, yeeee sikucingnya mau. Ihhh gemes. Pengen tu kucing diadopsi hhi, tapi pasti kaga boleh ama mamahnya. Dan emang bener pas cerita kemamah, ehhh jawabnya “kucing tu jangan dikasih makan nanti kebiasaan nyamperin”.
Emang sih, bener tu kata mamah. Pas setaun yang lalu, aku dapet kucing, dipiara. ceritanya sama, si kucing itu nyamperin keaku. Dan aku kasih makan tu kucing. karna kebiasaan dikasih makan tu kucing yang punya tetangga aku, ehhh malah jadi singgah ke rumah aku. Ihhh sikucingnya selingkuh hha. Aku ga maksud buat rebut yaaa. Tapi tetangga akunya juga boleh-boleh aja tuh ngasihin hhehe.
Kadang suka bingung. Kenapa disekolah ato dikampus aku tuh orang yang riweh suka bersosialisasi juga. Tapi giliran dirumah, aku tu jadi pendiem, jadi anak manis, jarang bersosialisasi ama tetangga. Kata sundannya ma ku’ulen hha. Tapi da emang, mau bersosialisasi gimana orang tetangga aku tu lebih suka berdiam dirumah masing-masing kaya komplek aja padahal engga, tapi sekalinya ketemu kalo lagi ngobrol ya ujung-ujungnya bergosip ria. Kan males. #ehhh malah ceritanya ngelantur.
Yaaa karna emang suka diem dirumah. Terus kebetulan ada sikucing yang suka nemenin, kaga sepi-sepi amatlah. Cuma pas suatu ketika, mamah nyuruh buat sikucing dikasih lagi ketetangga aku. Yang ngejelasinya takut gini, takut gitu, dan blablabla… panjang lebar. Emang sih sebersih-besihnya kucing yang kita rawat pasti setidaknya bawa pengaruh yang kaga baik buat kita (yang piara kucing maksudnya) itu kata artikel. Dipikir-pikir ngeri juga. Tapi aku te uda sayang ama sikucingnya. Gimana dong?.
Sikucing juga punya firasat kali ya. Pas rencana mau dikembaliin ama mamah, ehhh sikucing tu malah pindah sendiri lah ke tetangga aku #tempat asalnya. Tapi pas sebelum kami berpisah #caileeee, pas lagi nonton, sikucingnya tiba-tiba ikut duduk. Tapi anehnya biasanya dia tuh aduhhh manja banget plus cerewet, nah ini malah yang diem, Cuma ngeliatin aku.
Kasian, kucing kan hewan kesayangan nabi. Ko dikelaim bawa penyakit sih. Asa kaga adil ihh. Ahhh sabar ya kucing.
Kadang aneh juga, kalo ketemu kucing diluar. Kaya dikampus, pernah lagi kumpul gitu tiba-tiba ada kucing warna abu, dateng nyamperin ke aku, ngelus-ngelus juga kepalanya ke kaki aku. Kooo bisa yaaa kata temen-temen aku. Apa emang aku tu ada roh bau kucingnya, ampe-ampe kalo ketemu kucing, sikucingnya suka kaya gitu #ngeyel. Tapi emng bener. Kenapa ya.
   

"Sekali marah, jelegur!!!"



            Apakah lo pada, pernah marah?. Pernah? Ayooo pernah’lah… pernah… #maksa. Pasti pernah’lah ya, wajar ko!. Manusiawi. Bisa juga marahnya dengan sikap kita yang menjadi diam/ tepatnya mendiamkan seseorang. Ato meluapkan kemarahan kita dengan nangis. Emmm… bisa juga malah dengan memaki-maki. Wahhh macam-macam meluapkan kemarahan tuh, banyak,  brother.
            Aku, mu nanya kali lagi. Boleh ya?. Kalian pernah ga sih, nangis tiba-tiba, tanpa ada masalah yang kalian hadapi?, ga ada ganjalan apa pun, tapi tiba-tiba kalian nangis, nagisnya tuh ampe tersendu-sendu? Pernah?. Hemmm… aku pernah kaya gitu (aku yang nanya ehhh dijawab sendiri ckckck baeeelaah). Ya!, aku pernah nangis tiba-tiba kaya gitu, beberapa kali malah. Aku bingung. Apa aku yang setres?,  dipikir-pikir ga da masalah ko!. Tapi benerlah, ko bisa ya?.
            Hubungan marah ama nangis yang tanpa sebab tadi. Tanpa sengaja, kecampur. Jadi gini nih ceritanya.
            Kalo nunggu satu jam, dua jam aku maklum, aku coba sabar. Tiga jam?, nyoba sabar juga. Nah kalo uda nunggunya ampe tiga jam, terus yang ditunggu ampe ga dateng, marah ga sih? Emosi ga sih?. Padahal waktu tiga jam itu bisa kita manfaatin, bisa kita pake buat yang yang lebih jelas gitu urusannya. Hemmm aku coba ga marah, karna orang yang aku tunggu emang sibuk. Karna aku yang butuh juga ama orang itu, ga pantes gitu yaa kalo aku ampe marahin tuh orang.
            Lalu hari keberikutnya. Nunggu lebih dari tiga jam. Okeeey, aku maklum. Untungnya orang yang aku tunggu, dateng. Aku, kaga mau kalo ampe kekecewan aku, ampe tingkat marah, apalagi kalo ampe tingkat emosi. Bisa gawat.
            Tapi, hari ketiga tu orang makin ngelunjak, bayangin teman ampe empat jam?, empat jam!!!. Uda ma akunya lagi gj, lagi kesel, ditambah gj ama waktu yang kaga jelas… haaaaaa hari itulah, yang buat aku nyesel seumur idup. Kenapa? Aku ampe nangis, yang bener-bener nangis. Aku nyesel karna aku kalo marah, paling aku diem, ato nangis (bukannya cengeng, tapi kaga bisa marah, luapin emosinya). Nahhh hari itu lah, aku nangis yang ampe pecah, ditambah akunya marah-marah ketemen aku yang kaga salah sebenernya. Aaaaaa malu. Dannnn, temen-temen aku yang liat aku marah sambil nagis (kalo diinget-inget kaya budak banget wkwkwk) mereka ikut nangis. Ehhh tapi tu orang yang suka ngaret (aku juga suka sih hhaha tapi ampe ga berjam-jam) malah dengan polosnya ngomong “udalah… jangan kaya sinetron!, sorry juga ini gara-gara aku… aku minta maaf..” lu pikir… aku, temen-temen… marah, nangis Cuma acting apa? Gila bener, hufthhh.
            Dan cukup itu kali aku emosi. Hemmmm ga mau… ga mau lagi. Terimakasih. Masalahnya orang aku yang biasa marahnya diem, ato yang Cuma bisanya nangis, ini? Ampe meledak. Ga enak banget. Denger sebagaian orang, kalo uda marah tu enak, berasa plong. Lah aku??? Dari mana titik plongnya? Malah keinget trus kejadian itu, malah bikin malu juga. Ya sudahlah ya, semoga  aja yaaaa.